Kementan: Hampir 30 Ribu Babi di Sumut Mati karena Demam Afrika

Rizky Alika
19 Desember 2019, 11:22
demam babi afrika, Kementerian Pertanian
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Personel Babinsa TNI mengangkat bangkai babi dari aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat hampir 30 ribu babi di Sumatera Utara mati terjangkit demam Afrika.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan hampir 30 ribu babi di Sumatera Utara (Sumut) mati terjangkit penyakit demam Afrika (Afrian Swine Fever/ASF). Jumlah babi yang mati tersebut menyebar di 16 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Fadjar Sumping Tjatur Rasa memperhitungkan nilai kerugian dari babi yang mati tersebut mencapai Rp 2-3 juta per ekor. Adapun, keseluruhan populasi di Sumatera Utara mencapai 1,28 juta ekor.

"Yang sudah terhitung mati sekitar 28 ribu, hampir 30 ribu ekor per tanggal 15 Desember 2019," kata Fadjar, Rabu (19/12).

Menurutnya, babi yang sudah terjangkit demam babi Afrika akan diisolasi, dibiarkan mati, atau dimusnahkan oleh pemilik. Proses ini umumnya membutuhkan waktu selama beberapa tahun hingga virus hilang di wilayah tersebut.

Pemilik babi pun diminta untuk menjaga biosecurity atau menempatkan babi di dalam satu kandang saja. Dengan demikian, penyakit demam babi tidak akan menular ke wilayah lainnya.

(Baca: Virus Demam Babi Menyebar, Mentan: Harus Isolasi dan Pemusnahan)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...