Tiket Pesawat Naik, BI Catat Inflasi Minggu Ketiga Desember 0,42%
Tekanan inflasi meningkat di pengujung tahun. Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Desember hingga pekan ketiga sebesar 0,42% secara bulanan, atau 2,8% secara tahunan. Ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,14% secara bulanan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tekanan inflasi utamanya berasal dari harga tiket pesawat. "Ini wajar biasanya di akhir tahun, di hari raya natal dan tahun baru," ujarnya di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (20/12).
Selain tarif angkutan udara, bahan makanan seperti telur ayam mengalami kenaikan harga. Meskipun, ada juga beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga antara lain cabai merah dan cabai rawit.
(Baca: Pertamina Beri Diskon Harga Avtur 20% Sepanjang Natal dan Tahun Baru)
Meski begitu, inflasi Desember diperkirakan akan lebih rendah dari pola historisnya. Sedangkan untuk keseluruhan tahun, Perry memperkirakan inflasi berada di bawah 3,1% tahun ini. Prediksi ini tak jauh beda dengan realisasi tahun lalu yaitu 3,13%.
Perry menjelaskan, terkendalinya inflasi ditopang oleh rendahnya inflasi kelompok inti. Ini seiring ekspektasi inflasi yang baik dan konsistensi kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas harga, terjaganya pasokan, nilai tukar rupiah yang stabil, serta pengaruh harga global yang minimal.
(Baca: Delapan dari 10 Orang di Indonesia Berencana Traveling pada 2020)
Ke depan, kata dia, BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Sinergi tersebut guna memastikan stabilitas harga sehingga inflasi terjaga dalam sasaran.