Said Aqil Tagih Janji Kredit Rp 1,5 T, Sri Mulyani Sebut Syaratnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi kritikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj terhadap pemerintah soal janji kredit murah Rp 1,5 triliun yang disebutnya tak pernah terealisasi.
Said mengatakan bahwa pihaknya pernah menandatangani perjanjian (MoU) tentang kredit murah tersebut. Namun, sampai hari ini, satu peser pun belum terlaksana.
Sri Mulyani menjelaskan kredit tersebut memang akan diberikan ke organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk mendukung ekonomi rakyat, salah satunya ke NU sebagai ormas terbesar. Peruntukannya, bagi 5-10 juta pengusaha.
(Baca: Turun ke Sektor Pertanian, PBNU Genjot Produksi )
Kredit tersebut tidak secara langsung disalurkan oleh pemerintah pusat kepada individu, melainkan melalui penyalur seperti Bahana Arta Ventura, Permodalan Nasional Madani, dan Pegadaian.
"Karena tidak mungkin (bagi) Kementerian Keuangan, dana yang dikelola pemerintah pusat langsung diberikan kepada masyarakat individual," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (27/12).