Analis Melihat Potensi Koreksi Masih Membayangi IHSG Hari Ini
Para analis memberikan prediksi beragam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Sebelumnya, IHSG ditutup melemah dalam dua hari perdagangan hingga berada di posisi 6.283. Rilis data ekonomi berupa inflasi yang rendah belum mampu mendorong IHSG rebound, kemarin.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan sinyal akan lebih negatif dan koreksi berpotensi berlanjut setelah IHSG menyentuh level support rata-rata (MA) 5 hari dan menguji level MA 200 hari yaitu 6.263. “Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6.250-6.300,” kata dia dalam riset tertulisnya.
(Baca: Perdagangan Perdana Bursa Saham pada 2020, IHSG Ditutup Turun 0,25%)
Saham-saham yang masih bisa dicermati secara teknikal, di antaranya Indofood Sukses Makmur (INDF), Bank Danamon (BDMN), Bank Jawa Barat Banten (BJBR), Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), Ciputra Development (CTRA), Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), Mitra Adiperkasa (MAPI).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama juga melihat masih adanya potensi koreksi pada IHSG hari ini. “Potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga hanya berpeluang menuju ke support terdekat,” kata dia.
Level support diprediksi pada rentang 6.239 hingga 6.210. Sedangkan level resistance 6.337 hingga 6.404. Rekomendasi saham dari Nafan, antara lain, Ace Hardware Indonesia (ACES), Adhi Karya (ADHI), Adaro Energy (ADRO), Alam Sutera Realty (ASRI), Elnusa (ELSA), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho Fitriyanto memprediksi IHSG hari ini akan rebound. “Data inflasi yang baik diproyeksikan akan tercermin pada perdagangan hari ini,” kata dia. Volume perdagangan yang diprediksi kembali normal juga berpotensi mendukung kenaikan IHSG.
(Baca: Jokowi Minta OJK dan BEI Bersihkan Pasar Modal dari Manipulator Saham)
Ia memprediksikan level resistance berada pada rentang 6.276 dan 6.280, sedangkan level support 6.325 dan 6.366. Beberapa saham yang masih bisa diperhatikan secara teknikal di antaranya Adaro Energy (ADRO), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).