Banjir Rendam Kawasan Jabodetabek, Bulog Sebut Gudang Beras Aman
Hujan lebat disertai banjir sejak Rabu(1/1) telah menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta, Tangerang, Bogor dan Bekasi (Jabodetabek). Namun demikian, Perum Bulog mengatakan, sejumlah gudang perseroan yang tersebar di beberapa titik dalam kondisi aman.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, banjir parah yang menggenangi wilayah Jakarta dan sekitarnya tak berdampak signifikan terhadap kegiatan usaha maupun gudang penyimpanan beras perseroan. Salah satu gudang Bulog terbesar berada kawasan di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Padahal, Kelapa Gading merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir cukup parah. "Gudang kami dan stok beras saat ini dalam kondisi baik, hanya aksesnya saja yang sempat terganggu," kata Tri Wahyudi kepada katadata.co.id melalui sambungan telepon, Jumat (3/1).
(Baca: Curah Hujan Tinggi, Kementan Target Produksi Beras 3 Juta Ton/Bulan )
Tri wahyudi mengatakan, saat ini, genangan air di sekitar lokasi sudah mulai surut. Dia memastikan tidak ada beras yang terkena rembesan air.
Bulog mencatat, stok beras perseroan secara keseluruhan per awal 2020 ini sekitar 2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,9 juta ton merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya stok beras komersial.
Terkait pendistribusian beras untuk bantuan sosial korban banjir, Tri menyatakan sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos).
"Sampai saat ini belum ada beras disalurkan, kami masih berkoordinasi dengan Kemensos," katanya.
(Baca: Tinjau Mendadak Waduk Pluit, Jokowi Cek Alat Penanganan Banjir)
Perusahaan mengaku siap jika sewaktu-waktu diminta mendistribusikan bantuan lantaran stok beras sudah tersedia di gudang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial, setiap Kabupaten Kota memiliki jatah bantuan bencana 100 ton per tahun setahun. Sedangkan di tingkat provinsi alokasinya sekitar 200 ton per tahun.