Gapki Sebut Pemenuhan Target Ekspor Perkebunan Terhambat Pasokan
Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan target ekspor hasil perkebunan naik tiga kali lipat pada 2024. Namun, untuk mencapai target tersebut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) menyatakan bakal terkendala masalah pasokan.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono menjelaskan, volume ekspor tak akan meningkat signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, saat ini jumlah produksi dan ekspor sawit telah mencapai titik maksimal.
Di sisi lain, upaya peningkatan ekspor pada komoditas ini dinilai tak mudah, karena sebagian produksi terserap untuk program bauran minyak sawit dengan solar 30% atau B30.
(Baca: Dorong Produksi, Kementan Bidik Ekspor Hasil Kebun Naik 3 Kali Lipat)
Sementara itu, peningkatan produksi sawit juga tak bisa sebesar sebelumnya karena ekspansi lahan lebih terbatas seiring dengan kebijakan moratorium.
Joko mengatakan, saat ini ekspor sawit Tanah Air mencapai 30 juta ton per tahun senilai sekitar US$ 20 miliar. Dengan adanya target pemerintah, ekspor sawit diperkirakan akan meningkat menjadi 90 juta ton di 2024.