Mahfud MD Cium Dugaan Korupsi Rp 10 Triliun di Asabri
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD telah mendengar isu korupsi di tubuh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Tak tanggung-tanggung, dia mengatakan jumlahnya di atas Rp 10 triliun.
Mahfud mengatakan awalnya dia mengetahui kabar ini lewat media. Namun setelah dikonfirmasi ke salah satu pejabat terkait, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu membuka kemungkinan dugaan tersebut benar.
“Mungkin tidak kalah fantastis dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” kata Mahfud di Jakarta, Jumat (10/1).
(Baca: Erick Thohir Enggan Komentar Masalah Asabri yang Mirip Jiwasraya)
Mahfud ingin persoalan ini segera diproses secara hukum agar kebenaran dan kejelasan kasus dana pensiun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini terungkap. Apalagi menurutnya, ada uang prajurit dan tentara yang telah mengabdi di sana.
“Bekerja mati-matian meninggalkan tempat (rumah), (masa) sesudah pensiun disengsarakan,” ujarnya.
Mahfud juga menyatakan keheranannya apabila masalah masih saja terjadi di Asabri. Dia menceritakan kasus korupsi Asabri pernah terjadi semasa dirinya menjabat Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid. Namun saat itu, pelaku sudah diadili.
“Kok sekarang muncul lagi dalam jumlah besar,” ujarnya.
(Baca: Cegah Kasus Jiwasraya, Erick Thohir Akan Bentuk Holding Dana Pensiun)
Seperti halnya dengan PT Asuransi Jiwasraya, Asabri memiliki masalah anjloknya portofolio investasi saham. Misalnya, Asabri memiliki 5,04% saham di PT Trada Alam Mineral (TRAM), sejak awal saham tersebut dibeli yakni pada 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2020 harga sahamnya mencatatkan penurunan hingga 65,75%.
Selain itu, Asabri juga memiliki saham di PT Alfa Energi Investama (FIRE), sejak awal saham tersebut dibeli pada 27 Juli 2018 hingga 8 Januari 2020 harganya telah anjlok 94,97%. Lalu, harga saham PT Hartadinata Abadi (HRTA) sejak 30 Oktober 2017 hingga 8 Januari juga merosot hingga 27,4%.
Namun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memilih tak mengomentari masalah keuangan Asabri karena belum mempelajarinya. Erick juga menyatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga belum mengeluarkan hasil audit laporan keuangannya.
"Saya belum siap bicara. Sama saja kalau ditanya terkait PT PN (Perkebunan Nusantara), saya belum review," kata Erick saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (10/1).