Nadiem Bebaskan Kampus Buka Program Studi dengan Universitas Top Dunia

Rizky Alika
24 Januari 2020, 20:44
nadiem makarim, kampus merdeka, program studi baru
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka, yang salah satunya akan membebaskan PTN dan PTS membuka program studi baru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan memberikan otonomi kepada perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk membuka program studi (prodi) baru dalam kebijakan bertajuk Kampus Merdeka. Adapun kebijakan ini merupakan lanjutan dari kebijakan Merdeka Belajar.

Namun otonomi ini hanya diberikan kepada PTN dan PTS yang berakreditasi A dan B, serta telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.

"Ini sebuah kolaborasi yang bisa disebut juga pernikahan massal antara universitas dengan berbagai macam pihak di luar universitas. Seluruh prodi baru akan otomatis mendapatkan akreditasi C," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (24/1).

Adapun, universitas yang masuk ke dalam QS Top 100 Universities beberapa di antaranya yaitu Harvard University, Stanford University, Yale University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Oxford, dan University of Cambridge.

(Baca: 4 Gebrakan Menteri Nadiem)

Selain dengan universitas, kolaborasi juga bisa dilakukan dengan organisasi nirlaba dunia seperti United Nations (PBB) dan World Bank. Kemudian, kerja sama juga bisa dilakukan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Nadiem menjelaskan bahwa kerja sama dengan organisasi akan mencakup penyusunan kurikulum, praktik kerja atau magang, dan penempatan kerja bagi para mahasiswa.

Kemudian Kemendikbud akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan mitra prodi untuk melakukan pengawasan. "Tracer study wajib dilakukan setiap tahun. Perguruan tinggi wajib memastikan hal ini diterapkan," ujarnya.

Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, kebijakan ini akan bermanfaat untuk industri. IPB pun telah membuat prodi baru dengan sejumlah industri, seperti prodi khusus tenaga kelapa sawit dan tenaga industri gula. "Kami sudah merasakan manfaatnya," ujar dia.

(Baca: Nadiem Rancang Aturan yang Perbolehkan Mahasiswa Magang 3 Semester)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...