Antam Catat Penjualan Melesat 30% Meski Produksi Emas Lemah
Perusahaan tambang milik negara Aneka Tambang (Antam) membukukan penjualan bersih Rp 32,81 triliun pada 2019 (unaudited), naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian tersebut didukung oleh peningkatan penjualan pada komoditas emas, feronikel, serta bauksit.
Antam mampu menjual 34 ribu kilogram (kg) emas sepanjang tahun lalu, naik 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun, produksi emas tercatat hanya 1.963 kg atau naik 0,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi emas ini berasal dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, Bogor.
Adapun untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya emas, Antam menyatakan tengah mencari sumber emas tambahan baik di lokasi izin usaha pertambangan (IUP) aktif maupun di area prospek baru lainnya.
"Antam juga tengah mengkaji opsi untuk melakukan akuisisi aset tambang emas yang memiliki profil dan potensi yang baik," demikian tertulis dalam keterangan tertulis perusahaan yang dilansir di situs Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/1).
(Baca: Dua Proyek Terbengkalai Jadi Alasan Erick Thohir Ganti Dirut Antam)
Sedangkan untuk memacu penjualan, Antam menyatakan terus berupaya meningkatkan nilai tambah produk emas. Perusahaan juga memperluas jaringan pemasaran produk. Adapun Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) Antam telah meluncurkan produk emas Bezel Seri II.