Kecemasan Virus Corona Seret Rupiah ke Posisi Terlemah ke-2 di Asia
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot sore ini, Senin (3/2) melemah 0,63% ke level Rp 13.741 per dolar Amerika Serikat (AS). Penurunan tersebut membawa Rupiah menempati urutan kedua mata uang terlemah Asia setelah yuan Tiongkok pada perdagangan sore ini.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar yuan Tiongkok turun tajam hingga 1,57%. Pelemahan nilai tukar juga dialami hampir seluruh mata uang Asia, seperti yen Jepang yang turun 0,21%, dolar Hong Kong turun 0,04%, dolar Singapura 0,23%, dolar Taiwan 0,18%, won Korea Selatan 0,27%, rupee India 0,26%, dan ringgit Malaysia 0,39%.
Hanya peso Filipina dan baht Thailand masih bisa menunjukkan penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,02% dan 0,35%.
(Baca: Kengerian Virus Corona Meluas, Rupiah dan Mata Uang Utama Asia Anjlok)
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah melemah 54 poin ke level Rp 13.726 perdolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kekhawatiran global akan virus corona makin meningkat. Hal ini dipicu oleh maraknya kekhawatiran sejumlah negara akan penyebaran virus corona yang semakin masif.
"Berpusat di Tiongkok, kasus infeksi virus corona dilaporkan juga terjadi di negara-negara lain," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Senin (3/2).
Hingga Jumat (31/1), setidaknya terdapat 25 negara mengonfirmasi infeksi virus corona telah menjangkit di wilayah mereka. Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada merupakan beberapa negara yang sebelumnya telah melaporkan kasus infeksi virus corona.
(Baca: Dihantam Virus Corona Usai Libur Imlek, Bursa Tiongkok Rontok 8,73%)
Ibrahim menambahkan, virus corona telah menyebar ke puluhan ribu orang di seluruh dunia. Jumlah kematian di Tiongkok pun kian bertambah.
Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (China’s National Health Commission) hingga hari ini, jumlah korban meninggal bertambah sebanyak 57 orang, dan 2.829 kasus baru infeksi virus corona.
Dengan begitu, jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di Tiongkok bsampai hari ini ertambah menjadi 361 orang. Sementara itu, jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di Negeri Panda menembus 17.205 orang.
Sejalan dengan penyebaran virus yang semakin tak terbendung, kecemasan pasar pun meningkat akan kemampuan Tiongkok menahan wabah. "Sehingga dapat menghambat pertumbuhan global," ujarnya.
Pada perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan kembali dibuka melemah di level Rp 13.675 - 13.750 per dolar AS.