Pengusaha Minta Penurunan Pajak Hotel untuk Atasi Dampak Virus Corona

Rizky Alika
14 Februari 2020, 15:04
perhotelan, pariwisata, virus corona
ANTARA FOTO/M N Kanwa
Ilustrasi, sejumlah wisatawan asing asal China antre di konter lapor diri (check-in) Terminal Keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (28/1/2020). Jumlah wisatawan menurun akibat virus corona. Hal tersebut berdampak pada bisnis perhotelan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah menurunkan pajak hotel untuk menarik wisatawan. Hal itu untuk mendorong industri yang terdampak virus corona.

Menurut Wakil Ketua Umum PHRI Maulana, industri perhotelan bisa memberikan harga yang menarik kepada pengunjung bila diiringi dengan potongan pajak hotel dari pemerintah. "Misalnya pajak hotel diturunkan menjadi 3-5%. Jadi harga menarik untuk semua komponen," kata Yusran kepada Katadata.co.id, Jumat (14/2).

Dengan potongan pajak tersebut, beban yang dikenakan kepada pengunjung hotel akan ikut berkurang. Hotel pun dapat menarik pasar dengan paket wisata yang diikuti oleh promosi secara berkala.

Meski begitu, hingga kini belum ada diskusi dengan pemerintah terkait pengurangan pajak hotel. Padahal, pemerintah tengah menyusun strategi untuk mendorong industri hotel dan penerbangan setelah mewabahnya virus corona.

"Belum ada diskusi intens," ujar dia.

Menurut Yusran, penyebaran virus corona telah berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Ia memperkirakan, dampak tersebut bisa meluas hingga penurunan wisman dari negara lainnya.

Ia juga mengatakan banyak pengunjung yang menunda perjalanan wisatanya saat awal penyebaran virus corona. Namun, ia belum mendata jumlah penurunan wisatawan tersebut.

(Baca: Dampak Virus Corona, Pengusaha Hotel Klaim Omzet Turun Hingga 30%)

Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan industri hotel di Bali kerap menghadapi situasi penurunan wisatawan. "Sudah pernah kami hadapi, mulai dari bom, SARS, bencana alam," ujar dia.

Berdasarkan pengalamannya, industri hotel sebaiknya tidak membanting harga dalam jumlah yang besar. Sebab, industri perhotelan akan sulit menaikkan harga saat kondisi sudah berangsur aman.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...