Teknologi Kecerdasan Buatan Alibaba Mampu Deteksi Virus Corona
Raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba mengklaim bahwa algoritma teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatannya dapat mengidentifikasi infeksi virus corona (covid-19) dengan akurasi sebesar 96%. Sistem yang dilakukan melalui computerized tomography (CT) scan ini dapat menyelesaikan proses pengenalan virus tersebut hanya dalam waktu 20 detik.
Dilaporkan oleh KR Asia, Senin (17/2), algoritma ini dikembangkan oleh lembaga penelitian Alibaba, Damo Academy. Para peneliti di akademi mengatakan bahwa mereka telah melatih model AI ini dengan data sampel dari lebih dari 5 ribu kasus yang telah dikonfirmasi.
Sistem akan memunculkan lebih dari 300 gambar untuk memberikan diagnosis klinis terhadap pasien. Teknologi tersebut juga mampu mengidentifikasi perbedaan antara pasien yang terinfeksi virus baru dan pasien yang memiliki pneumonia virus biasa.
(Baca: Wabah Corona, Alibaba Minta Penjual Masker di Tiongkok Tak Cari Untung)
Menurut sang pembuat sistem, algoritma yang dikembangkan telah mencakup pedoman perawatan terbaru dan penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan.
Alat diagnostik baru ini pertama kali diperkenalkan di Rumah Sakit Qiboshan di Zhengzhou, Tiongkok, yang dibangun setelah Rumah Sakit Beijing Xiaotangshan selesai dibangun pada 2003 untuk krisis SARS. Rumah sakit tersebut sudah mulai menerima pasien yang terinfeksi virus corona sejak Minggu (16/2).
Menurut Alibaba, sistem ini juga bakal diadopsi di lebih dari 100 rumah sakit di provinsi Hubei, Guangdong, dan Anhui.
(Baca: Tumbuh 38%, Alibaba Raih Pendapatan Rp 306 Triliun di Kuartal IV 2019)
Algoritma baru ini diharapkan dapat mengurangi tekanan waktu rumah sakit karena dapat menyelesaikan proses pengenalan virus dalam waktu 20 detik. Dokter biasanya perlu waktu 5 hingga 15 menit untuk menganalisis CT scan dari satu pasien yang dicurigai.
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pada 5 Februari lalu telah memperluas kriteria untuk diagnosis infeksi virus baru, yakni dengan menambahkan hasil CT scan di atas metode uji asam nukleat sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasien dengan gejala klinis akan menerima pengobatan standar sesegera mungkin.
Sistem diagnosis baru ini bukan upaya pertama yang dilakukan oleh Alibaba menggunakan AI untuk memerangi virus corona. Sebelumnya, para peneliti dari Damo Academy telah mengembangkan alat layanan kesehatan umum berbasis AI yang menyediakan informasi terkait dengan coronavirus SARS-CoV-2. Alat ini pertama kali digunakan oleh pemerintah provinsi Zhejiang pada 27 Januari lalu.