Wabah Corona, Warga Hong Kong Dapat Bantuan Pemerintah Rp 18 Juta
Pemerintah Hong Kong secara mengejutkan mengumumkan paket bantuan ekonomi sebesar 120 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp 215,4 triliun. Bantuan ini dikucurkan guna mendorong perekonomian pusat keuangan Asia tersebut yang turut terdampak penyebaran virus corona.
Sekretaris keuangan Paul Chan mengatakan bahwa semua penduduk tetap di kota itu akan menerima 10 ribu dolar Hong Kong atau sekitar Rp 17,9 juta. Bantuan ini akan dikucurkan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan melawan dampak dari ekonomi yang sedang lesu.
"Penyebaran cepat virus corona telah memukul kegiatan ekonomi Hong Kong. Kami memutuskan untuk menerapkan langkah untuk melawan siklus penurunan ekonomi melalui anggaran di atas 120 miliar dolar Hong Kong," ujar Chan, seperti dikutip dari CNN, Rabu (26/2).
Total bantuan senilai 10 ribu dolar Hong Kong akan menelan anggaran sekitar 71 miliar dolar Hong Kong. Bantuan ini diharapkan bermanfaat bagi 7 juta orang. Pemerintah Hong Kong akan mengumumkan rincian skema segera setelah mendapatkan persetujuan pendanaan dari anggota parlemen setempat.
(Baca: Korban Tewas Virus Corona Tembus 2.700, Kasus Merebak di Timur Tengah)
Chan menyebut ekonomi kota tersebut menghadapi tantangan sejak tahun lalu karena sejumlah faktor, termasuk perang dagang antara AS dan Tiongkok. Wabah virus corona yang terjadi sejak awal tahun pun kian memperberat laju ekonomi,
"Ekonomi Hong Kong menghadapi tantangan besar tahun ini. Prospeknya jauh dari menjanjikan dalam waktu dekat, ”katanya.
Sekretaris keuangan Hong Kong memperingatkan bahwa rekor defisit anggaran yang tinggi akan dicatat tahun depan. Namun, fundamental ekonomi Hong Kong dipastikan tetap solid dalam jangka panjang.
Dampak epidemi ini terhadap ekonomi diperkirakan lebih besar dibandingkan wabah SARS pada 2003. Pasar tenaga kerja turut mengalami tekanan.
Sementara itu, terdapat satu kasus infeksi virus corona baru pada Selasa (25/2). Dengan demikian, kini terdapat 85 kasus infeksi corona di wilayah tersebut. Sementara korban tewas di Hong Kong akibat virus corona tercatat sebanyak dua orang.
(Baca: Kapitalisasi Pasar Saham AS Amblas Rp 24.000 Triliun Imbas Corona)
Pasien adalah wanita berusia 60 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini. Dia menderita batuk pada 12 Februari dan berkonsultasi dengan dokter swasta beberapa kali sebelum dirawat di rumah sakit pada 24 Februari. Pasien tersebut saat ini terisolasi dan dalam kondisi stabil.
Total kasus infeksi virus corona kini mencapai lebih dari 80 ribu. Sebagian besar berada di daratan Tiongkok, tepatnya provinsi Hubei yang hingga kini masih diisiolasi.
Korban jiwa akibat virus corona di seluruh dunia hingga Rabu (26/2) mencapai 2.764 orang, sebagian besar di daratan Tiongkok. Sementara korban meninggal di wilayah atau negara lain mencapai 48 orang, meningkat dibanding hari sebelumnya seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.