Ekspor Masker Dilarang, RNI Mengaku Tak Jual Produknya ke Luar Negeri

Image title
5 Maret 2020, 19:42
ekspor masker dilarang, rni ekspor masker, virus corona,
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Ekspor masker dilarang setelah permintaannya melonjak setelah 2 WNI dinyatakan positif terinfeksi corona. RNI menegaskan tidak melayani penjualan masker ke pasar ekspor.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI menegaskan bahwa perusahaan tidak mengekspor masker kesehatan ke pasar luar negeri. Perusahaan pelat merah ini mengaku hanya mendistribusikan masker di dalam negeri dan ekspor hanya untuk keperluan jamaah haji saja.

"Kalau kami (bisnis masker) untuk keperluan dalam negeri dan haji saja. Termasuk melalui anak usaha (PT Rajawali Nusindo), kami tidak melayani pembelian untuk ekspor," kata Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo saat dihubungi oleh Katadata.co.id, Kamis (5/3).

Meski begitu, Eko mengakui bahwa pihaknya memang diminta untuk melakukan ekspor masker ke beberapa negara, melalui Rajawali Nusindo, untuk kepentingan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Termasuk ekspor 3 juta lembar masker ke Tiongkok pada akhir Januari 2020.

"Benar,  kemarin kami ekspor atas permintaan beberapa BUMN untuk CSR ke beberapa negara, di mana banyak warga kita yang membutuhkan (masker) karena krisis (virus corona) dan harganya yang tinggi," kata Eko.

(Baca: Pembelian Dibatasi, Erick Thohir Pastikan Stok Masker Kimia Farma Aman)

Sebelumnnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan akan menyetop ekspor masker, termasuk oleh RNI. Penghentian ekspor masker dilakukan atas instruksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Selain produksi untuk dalam negeri, RNI juga mensuplai ke luar negeri selama kapasitasnya baik. Tapi bisa saja, ketika (dalam negeri) membutuhkan, RNI stop (ekspor masker)," kata Erick saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/3).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...