Transaksi Aplikasi Psikologi AS Naik 2 Kali Lipat Efek Pandemi Corona

Desy Setyowati
17 Maret 2020, 21:03
Transaksi Aplikasi Psikologi AS Naik 2 Kali Lipat Efek Pandemi Corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Courtesy of Edward Wang
Ilustrasi, pekerja menggunakan pakaian pelindung memeriksa penumpang yang tiba untuk naik pesawat, disewa Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat untuk mengevakuasi warga Amerika dan Kanada dari Tiongkok akibat mewabahnya virus novel korona di Bandara Internasional Wuhan Tianhe di Wuhan, Tiongkok, Jumat (7/2/2020).

Startup kesehatan mencatatkan peningkatan permintaan layanan seiring mewabahnya virus corona. Transaksi di aplikasi psikologi di Amerika Serikat (AS) bahkan meningkat dua kali lipat, karena masyarakat mengkhawatirkan pandemi corona.

Perusahaan penyedia data keuangan dan perangkat lunak (software) berbasis di AS, PitchBook menyebutkan, permintaan layanan Headspace meningkat dua kali lipat sejak akhir pekan lalu (13/3). Headspace merupakan startup penyedia layanan terkait kesehatan mental di AS.

Chief Science Office Headspace Megan Jones Bell menyebutkan, perusahaan yang mengajukan permintaan layanan meningkat 100%. Peningkatan ini terjadi karena masyarakat mulai khawatir terhadap penyebaran virus corona.

(Baca: Aplikasi Kesehatan Good Doctor dan Halodoc Buat Program Atasi Corona)

Hal serupa dirasakan oleh oleh startup kesehatan mental, Lyra Health. Perusahaan rintisan berbasis di San Fransisco, AS itu menyediakan perawatan kesehatan mental kepada pegawai Starbucks terkait pandemi corona.

Starbucks akan menyediakan terapi hingga 20 sesi kepada 220 ribu karyawannya di AS mulai 6 April. Mereka juga membatasi jam kerja, menutup beberapa toko dan mengurangi tempat duduk di dalam toko di AS dan Kanada selama dua minggu guna memperlambat penyebaran virus corona.

Pengembang aplikasi percakapan dan terapi lewat video, Ginger juga mencatatkan peningkatkan transaksi akibat pandemi corona. CEO Russell Glass  mengatakan, sesi terapi meningkat sekitar 16% baru-baru ini dan naik 25% sejak awal kuartal II.

(Baca: Kalm, Startup untuk Sesi Curhat Lewat Aplikasi)

Startup yang menghubungkan terapis dengan pengguna, Take Reflect juga mencatatkan peningkatan permintaan layanan di atas 10% dalam sebulan terakhir. "Saya pikir kesehatan mental merupakan salah satu industri yang akan terdampak volatilitas pasar atau resesi, karena pada akhirnya orang membutuhkan dukungan yang dapat kami berikan," kata Pendiri dan CEO Take Reflect Jonathan TranPham.

Berdasarkan data John Hopkins CSSE, kasus virus corona secara global mencapai 185.067 per Pukul 20.49 WIB. Di AS kasusnya mencapai 4.661, yang 86 di antaranya meninggal dunia.

Di Indonesia, kasus virus corona mencapai 172 hingga hari ini. Di Tanah Air, ada beberapa startup yang menyediakan layanan psikologi atau terkait kesehatan mental seperti Riliv, Klee, dan Kalm.

(Baca: Virus Corona Masuk Indonesia, Transaksi Halodoc Naik Dua Kali Lipat)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...