IHSG Diprediksi Masih Turun, Cermati Saham-saham Perusahaan Besar
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan melemah di tengah penantian kebijakan suku bunga Bank Indonesia. Namun, investor dapat mencermati saham-saham berkapitalisasi besar yang masih memiliki fundamental baik.
Analis Indosurya Sekuritas Wiliam Surya Wijaya memperkirakan IHSG hari ini masih berada dalam tekanan di tengah penantian terhadap rilis data perekonomian, terutama arah suku bunga BI. Namun, indeks berpotensi menguat.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjan," ujar Wiliam dalam risetnya, dikutip Kamis (19/3).
Ia merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dipantau hari ini, yakni PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA, PT HM Sampoerna Tbk atau HMSP, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI, PT Astra Internasional Tbk atau ASII, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI, PT XL Axiata Tbk atau EXCL.
(Baca: Wall Street Anjlok, Reli Saham sejak Inaugurasi Trump Hampir Lenyap)
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi nmenjelaskan IHSG secara teknikal akan kembali melemah hari ini secara teknikal. Indeks berpotensi menguji level support di kisaran 4.200.
"Peluang rebound IHSG masih belum terlihat dan terdapat potensi pelemahan lanjutan dengan rentang pergerakan 4200-4362," kata Lanjar.
Ia pun merekomendasikan sejumlah saham yang telah melemah signifikan dan dapat dicermati secara teknikal yakni TLKM, ASII, BBNI, BBRI, PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM, PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF, dan PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR.
Analis LBP Institute Lucky Bayu Purnomo juga memperkirakan indeks akan melemah hari ini dan menguji level 4.200. "Target IHSG menguji level 4.200, seperti level yang telah diuji pada 2013 sebelumnya," kata dia.
(Baca: IHSG Anjlok 2,83%, Harga Saham 7 Perusahaan Malah Meroket Lebih 20%)
Senada, Analis Panin Sekuritas Wiliam Hartanto menyebut IHSG belum memasuki jenuh jual dan berpotensi melemah. Ia memprediksi indeks berpotensi melemah pada rentang 4.200 hingga 4.500.
"Penutupan pasar kemarin tepat pada support 4.330, yang mana sebelumnya berhasil ditembus juga, maka belum waktunya untuk akumulasi saham-saham blue chips karena volatilitas masih sangat tinggi," ungkap dia.
Namun, beberapa saham dapat dicermati, antara lain UNVR, PT Adaro Energy Tbk atau ADRO, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk atau MIKA, dan PT Sat Nusapersada Tbk atau PTSN.