Nissan Mulai Setop Produksi Datsun di Indonesia
Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co. resmi menghentikan produksi kendaraan di Indonesia. Langkah penutupan ini dilakukan sebagai bentuk memperbaiki kinerja perusahaan di tengah terus menurunnya angka penjualan dan keuntungan.
"Keputusan untuk menghentikan produksi mobil kompak Datsun di pabrik Jawa Barat adalah bagian dari rencana untuk mengoptimalkan produksi, dan mengatur ulang operasi bisnis,” kata manajemen Nissan dalam pernyataan resmi yang dilansir dari Reuters, Kamis (19/3).
(Baca: Nissan Bakal Setop Produksi Datsun di Indonesia Mulai Januari 2020)
Nissan akan mengonsolidasikan produksi seri tersebut ke beberapa pabrik mereka di dunia. Sebelumnya dikabarkan, Nissan akan menghentikan produksi Datsun dan Datsun Go+. Kendati produksi ini dihentikan, Nissan akan tetap melanjutkan proses manufaktur dengan strategi yang berbeda.
Yang mana pada pabrik yang semula digunakan untuk memproduksi mobil Datsun, bakal dipakai untuk melokalisasi komponen utama mesin New Livina dan Mitsubishi Xpander.
Di saat Nissan menutup produksi mereka di Indonesia, hal sebaliknya justru dimanfaatkan pabrikan mobil asal Korea Selatan untuk melakukan ekspansi ke Tanah Air. Hyundai Motor Company sebelumnya disebut bakal membangun pabriknya pada April mendatang untuk memperkuat pasarnya serta melawan dominasi kendaraan merek Jepang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan Presiden Joko Widodo akan hadir dalam pembangunan pabrik yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Luhut mengatakan investasi yang akan dikeluarkan Hyundai mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 41 triliun, termasuk beberapa invetsasi Hyundai lainnya seperti pabrik baterai mobil listrik.
(Baca: Setop Produksi, Datsun Tetap Berikan Layanan Purnajual dan Perawatan )
“Groundbreaking nanti awal April, Presiden sudah setuju hadir,” kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (9/3).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, investasi Hyundai di Indonesia dilakukan dalam dua tahap yaitu pada 2019 – 2021 dan tahun 2022 – 2030. Pada fase pertama, Hyundai akan fokus membangun pabrik pembuatan mobil di Bekasi, Jawa Barat dan akan mengekspor setidaknya 50% dari total produksi.
Sedangkan fase kedua akan fokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan. Pada tahap ini, Hyundai akan mengekspor 70% produksinya.
Adapun realisasi investasi Indonesia pada 2019 menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 809,6 triliun. Angka ini melampaui target yang sebesar Rp 792 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penanaman modal asing (PMA) yang sebesar Rp 423,1 triliun.