Resesi Ekonomi yang Lazim Mengiringi Pandemi Besar di Dunia

Sorta Tobing
23 Maret 2020, 19:42
virus corona, virus korona, apa itu resesi, resesi global, sri mulyani, covid-19, penyebab resesi ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer
Ilustrasi. Aktivitas bisnis lumpuh karena pandemi virus corona yang dapat memicu resesi global.

Pandemi corona belum juga teratasi. Jumlah kasusnya terus meningkat. Per Senin (23/3) pukul 19.00 WIB, sebanyak 350.452 orang terinfeksi virus itu di lebih 160 negara. Jumlah korban meninggalnya mencapai 15.315 orang dan yang sembuh 100.354 orang.

Dampak ekonomi akibat virus corona tak terbendung lagi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghitung ekonomi Indonesia tahun ini akan tertekan hebat. “Pertumbuhannya bisa mencapai 2,5% bahkan sampai 0%,” katanya di Jakarta pada Jumat lalu.

Skenario pertumbuhan dengan angka itu asumsinya adalah masalah virus Covid-19 semakin berat. Artinya, Indonesia tidak mampu menangani pandemi lebih dari enam bulan dan terjadi lockdown alias isolasi secara penuh.

Kondisi tersebut belum ditambah jika perdagangan internasional hanya tumbuh di bawah 30%. Lalu, industri penerbangan mengalami shocked karena turunnya jumlah penumpang hingga 75%. Skenario itu juga mempertimbangkan melemahnya konsumsi rumah tangga. “Juga disrupsi tenaga kerja,” ucap Sri Mulyani.

Harapannya tentu hal itu tidak terjadi. Pemerintah masih optimistis keadaan akan teratasi dan vaksin penangkalnya segera ditemukan. Dengan begitu, paling tidak pertumbuhan ekonomi negara ini bisa di atas 4%.

(Baca: Paket Stimulus Ekonomi Dianggap dapat Bantu Efek Corona )

Saat ini jumlah kasus di Indonesia terus meningkat. Hari ini jumlahnya mencapai 579 orang, seperti terlihat pada grafik Databoks di bawah ini.

Dua bank invetasi besar asal Amerika Serikat, Goldman Sachs dan Morgan Stanley, pekan lalu menyatakan pandemi corona telah memukul telak perekonomian dunia. Aktivitas bisnis banyak yang terganggu karena permintaan turun dan hal itu memicu resesi ekonomi global.

Melansir dari Bloomberg, perdebatannya sekarang adalah seberapa parah dan dalam kerusakannya. Morgan Stanley memproyeksi pertumbuhan ekonomi global turun menjadi 0,9% pada 2020. Goldman Sachs sedikit lebih optimisitis dengan angka di 1,25%.

Apa Itu Resesi Ekonomi?

Resesi, menurut situs Investopedia, merupakan kondisi ketika perekonomian di suatu negara tumbuh negatif selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. Kondisi itu terlihat dari permintaan melemah, penjualan dan pendapatan bisnis menurun, kegiatan ekonomi berhenti berkembang, dan banyak perusahaan merugi.

Kontraksi siklus bisnis itu bisa dipicu oleh berbagai masalah. Misalnya, krisis keuangan global (2008-2009), perang dagan AS dan Tiongkok (2018-2019), krisis moneter Asia (1998), dan pandemi yang terjadi saat ini.

(Baca: Menyorot Tiga Jilid Stimulus Ekonomi di Tengah Pandemi Corona)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...