Kasus Menyusut, Tiongkok Sebut Penyebaran Virus Corona Belum Berakhir
Para pemimpin Tiongkok tetap khawatir penyebaran virus corona masih akan terjadi di dalam negeri, meski jumlah kasus baru yang dikonfirmasi menyusut. Sebagian besar kasus baru Covid-19 di Tiongkok saat ini berasal dari luar negeri.
Dikutip dari Reuters, Komisi Kesehatan Nasional Tingkok melaporkan terdapat 78 kasus baru positif Covid-19 pada Senin (24/3). Sebanyak 74 diantaranya merupakan kasus infeksi impor, meningkat dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 39 kasus.
Beijing mencatatkan jumlah kasus impor paling banyak sebanyak 31 kasus baru, diikuti oleh provinsi Guangdong Selatan sebanyak 14 kasus, dan Shanghai sebanyak 9 kasus. Jumlah total kasus impor positif virus corona mencapai 427 pada Senin.
Ibu kota Tiongkok kini telah melakukan penyaringan dan karantina yang ketat, serta mengalihkan penerbangan internasional ke kota-kota Tiongkok yang lain. Namun, hal itu tak membendung warga negara Tiongkok untuk kembali ke negaranya. Mayoritas merupakan para siswa yang pulang dari negara-negara yang tengah dilanda virus.
Kota Shenzen Selatan juga telah menyerukan untuk menguji semua kedatangan di pelabuhan masuk. Makau juga akan melarang pengunjung dari Hong Kong dan Taiwan masuk.
(Baca: Jokowi Beberkan Alasan Enggan Berlakukan Lockdown)
Infeksi lokal dari kedatangan luar negeri pertama kali dilaporkan Guangzhou pada Sabtu lalu. Pada Senin, Beijing mencatat kasus pertama orang lokal yang terinfeksi oleh pelacong. Shanghai juga kemudian melaporkan kasus serupa.
Para pemimpin Tiongkok mengadakan pertemuan tingkat tinggi guna membahas permasalahan pandemi virus corona. Mereka melihat risiko penyebaran virus corona masih tinggi.
"Risiko infeksi sporadis dan wabah lokal belum hilang," tulis siaran pers pemerintah Tiongkok usai mengadakan pertemuan tingkat tinggi, dikutip dari CNBC, Selasa (24/3).
Dengan panyebaran virus yang terjadi di seluruh dunia, penanganan virus corona menjdi kompleks dan menantang.
(Baca: Cegah Penyebaran Covid-19, antara Social Distancing atau Lockdown)
Meski demikian, Perdana Menteri Li Keqiang yang hadir dalam pertemuan tersebut menekankan bahwa provinsi-provinsi harus memulihkan tatanan ekonomi dan sosial jika penyebaran virus tetap rendah selama beberapa hari berturut-turut.
Berdasarkan data worldometers.info, terdapat total 81.171 kasus positif virus corona di Tiongkok hingga saat ini. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.277 orang meninggal dunia, tetapi 73.159 orang berhasil sembuh.
Sementara jumlah kasus di seluruh dunia kini mencapai lebih dari 380 ribu dengan korban jiwa mencapai lebih dari 16 ribu. Italia mencatatkan jumlah kematian tertinggi mencapai 6.077 orang dari total kasus 63.927. Adapun Amerika Serikat kini menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak ketiga mencapai 46.165 kasus.
Adapun guna mencegah penyebaran virus corona, sejumlah negara menerapkan tes masal seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.