Kasus Virus Corona Global Capai 721 Ribu, AS & Italia Lampaui Tiongkok

Image title
30 Maret 2020, 08:46
virus corona, amerika serikat, tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/ama/cf
Ilustrasi, petugas kesehatan membawa pasien masuk ke dalam ambulans di New York City, Amerika Serikat, Jumat (27/3/2020). Amerika Serikat mencatat kasus positif virus corona terbanyak di seluruh dunia, jumlahnya mencapai hampir dua kali lipat kasus di Tiongkok.

Pandemi virus corona telah menyebar ke 199 negara di seluruh dunia. Total kasus positif Covid-19 hingga hari ini, Senin (30/3) pagi mencapai 721.412 orang.

Sedangkan jumlah kematian akibat virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu mencapai 33.956 orang. Rekor kasus terbanyak dipegang Amerika Serikat dengan 141.854 orang dan korban meninggal sebanyak 2.475 jiwa.

Sedangkan rekor kematian tertinggi berada di Italia yang mencapai 10.779 jiwa. Negara tersebut juga mencatat jumlah kasus Covid-19 sebanyak 97.689 orang.

Di Tiongkok, asal virus corona, jumlah pasien terinfeksi mencapai 81.439 orang. Sedangkan korban jiwa sebanyak 3.300 orang.

Jumlah kasus positif di Negeri Panda itu memang terus turun. Dilansir dari Reuters, Tiongkok melaporkan 31 kasus baru virus corona pada Minggu (29/3), turun dari hari sebelumnya yang mencapai 45 orang.

(Baca: Kasus Virus Corona Terus Bertambah, Jangan Mudik (Memang) Lebih Baik)

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan memperpanjang kebijakan di rumah saja hingga akhir April 2020. Hal itu memunculkan kritik pedas terhadap rencana meningkatkan ekonomi pada pertengahan April 2020.

Director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases Anthony Fauci kepada CNN menyatakan lebih dari 100 ribu orang Amerika akan tewas akibat Covid-19. Sebanyak 200 ribu orang di AS akan terinfeksi virus tersebut jika mitigas tidak berjalan sukses.

"Puncaknya, level kematian, sepertinya tercapai dalam dua pekan," kata Trump dilansir dari Reuters pada Senin (30/3).

Dia melanjutkan,"Semakin disiplin, lebih cepat semua mimpi buruk ini berakhir," katanya kepada warga Amerika.

Center for Disease Control and Prevention AS mencatat, pandemi flu pada 2010 telah menewaskan 12 ribu hingga 61 ribu warga AS per tahunnya. Sebelumnya, pandemi flu pada 1918-1919 di AS membuat 675 ribu orang meninggal dunia.

(Baca: Korban Meninggal Tambah jadi 114 Orang, Positif Corona RI 1.285 Kasus)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...