Enam Jurus Kementan Jaga Ekspor Perkebunan di Tengah Pandemi Corona
Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis dapat meningkatkan ekspor hasil perkebunan di tengah turunnya permintaan ekspor ke Tiongkok imbas dari pandemi global corona. Kementan akan mencari pasar ekspor baru hingga meningkatkan ekspor ke mitra dagang yang telah ada.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono menjelaskan pihaknya telah mengkaji alternatif tujuan pasar ekspor komoditas perkebunan sebagai bentuk antisipasi turunnya permintaan ekspor ke Tiongkok tahun ini.
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, sektor pertanian harus menjadi sektor yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis. "Tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi, tapi juga mencari alternatif pasar ekspor selain Tiongkok," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Katadata.co.id, Kamis (2/4).
Kementan pun telah menyiapkan enam strategi utama untuk memperkuat ekspor perkebunan Indonesia ditengah pandemi Covid-19. Satu, melobi negara mitra dagang baru, termasuk mengupayakan ekspor langsung terhadap komoditas yang selama ini di ekspor kembali melalui Tiongkok.
(Baca: Ekspor Sawit ke Tiongkok Turun, Kementan Bidik Pasar India & Pakistan)
Dua, melobi kesepakatan tarif bea masuk di negara tujuan dan memberikan kemudahan perdagangan bilateral untuk beberapa komoditas seperti gula dan vanaspati ghee. Tiga, meningkatkan jaminan atas kualitas, brand image, dan ketersediaan produk secara kontinu.
Empat, meningkatkan kerja sama perdagangan untuk peningkatan akses pasar, melalui optimalisasi pemanfaatan perwakilan Indonesia di luar negeri. "Kerja sama yang sudah berjalan dipercepat, dan tentunya dengan mengembangkan kesepakatan baru," ujar Kasdi.