135 Ribu Percakapan Covid-19 di Medsos, Paling Banyak soal Lockdown

Agustiyanti
5 April 2020, 20:59
media sosial, covid-19, virus corona, pandemi corona, percakapan medsos, lockdown, karantina wilayah
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Ilustrasi. Hasil riset Indef menunjukkan, sebagian besar warganet setuju dengan kebijakan lockdown.

Lembaga Institute for Development of Economics and Finance melakukan riset terkait percakapan masyarakat di media sosial mengenai Covid-19. Dari sekitar 135 ribu percakapan terkait pandemi tersebut, paling banyak atau sebesar 38% membicarakan lockdown.

Ekonom Senior Indef Didik J. Rachbini menjelaskan, intensitas percakapan tentang covid-19 cukup tinggi hanya dalam 2-3 minggu. Berdasarkan data yang dihimpun pada 12-23 maret, terdapat 135 ribu percakapan setelah mengeluarkan percakapan yang dibuat oleh para buzzer.

Adapun dari total percakapan, mayoritas atau 38% membicarakan lockdown, 12% di rumah saja, koordinasi presiden dan menkes sebesar 9%, jangan panik sebesar 8%, dan sebagainya.

"Mayoritas atau 68% mengharapkan atau setuju lockdown untuk membatasi penularan. Tetapi harapan ini tidak dijawab, simpang siur. Terakhir di medsos soal mudik itu menjadi kontroversial tapi belum terekam dalam data kita," ujar Didik dalam konferensi video terkait Big Data Covid-19, Minggu (5/4).

(Baca: Daerah Berstatus PSBB: 7 Kegiatan Dibatasi, 11 Jenis Usaha Tetap Buka)

Informasi tentang lockdown sudah dipahami oleh publik dari informasi yang  melimpah pada media mainstream atau nonmainstream. Jumlah yang setuju untuk melakukan lockdown bahkan lebih banyak dibandingkan rapid test.

Masyarakat yang setuju dengan lockdown beralasan kebijakan tersebut dapat mempermudah tracing kasus positif dalam satu kota, mencegah keluar dan masuk manusia, dan yang terpenting keselamatan dan kesehatan warga bukan hanya ekonomi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...