Jaga Daya Beli, Jokowi Minta Padat Karya Tunai Naik Lima Kali Lipat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kementerian/lembaga memperbanyak program padat karya tunai, hingga lima kali lipat.
“Kalau biasanya buat 10, ya sekarang harus buat 50, paling tidak lima kali. Kalau hanya normal-normal saja ya tidak akan ada tendangannya,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/4).
Menurut Jokowi, penambahan padat karya tunai bisa dikaitkan dengan berbagai program lainnya yang ada di kementerian/lembaga. Ia mencontohkan, adanya program di Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian yang sejalan dengan program padat karya tunai.
Padat karya tunai juga ia lihat bisa diterapkan pada program-program yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian BUMN.
Ia menilai, penambahan program padat karya tunai ini penting untuk dijalankan, terlebih dengan situasi yang tidak normal dan sulit karena adanya wabah virus corona seperti saat ini. Sebab, program padat karya tunai dapat menjaga daya beli masyarakat di pedesaan, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di desa.
“Oleh sebab itu, memperbanyak program-program padat karya tunai adalah menjadi kewajiban semua kementerian/lembaga dan daerah,” kata Jokowi.
(Baca: Menebar Bantuan Tunai di Masa Ekonomi Sulit Pandemi Corona)
Lebih lanjut, Jokowi menilai program padat karya tunai bisa dilakukan secara masif dan cepat lewat skema dana desa. Hanya saja, ia menilai penyaluran dana desa hingga saat ini masih minim.