BUMN Datangkan Alat PCR dari Swiss, Mampu 300 Ribu Tes Corona Sebulan

Ameidyo Daud Nasution
8 April 2020, 12:25
pcr, bumn, virus corona
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Kementerian BUMN telah mengimpor alat PCR dari Swiss berkapasitas 300 ribu spesimen sebulan.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mendatangkan dua alat tes polymerase chain reaction (PCR) MangNA Pure 96 produksi Roche, Swiss untuk mendeteksi virus corona Covid-19 akhir pekan lalu. Kedua alat tersebut akan dipergunakan untuk mengekstraksi RNA secara otomatis dengan kapasitas 1000 tes per hari.

Selain itu, pemerintah juga mendatangkan 18 Lightcycler yang merupakan detektor PCR dengan kapasitas 500 tes per hari. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan tes sebanyak 5.000 sampai 10.000 per harinya jika seluruh alat tersebut telah terpasang.

"Maka dalam sebulan, kita akan mencapai hampir 300 ribu orang yang dapat dites," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (8/4).

(Baca: Tes Massal Covid-19 Indonesia Tertinggal dari Negara Lain)

Arya mengatakan, alat-alat tersebut sudah mulai dipasang di salah satu rumah sakit di Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Komisi VI DPR Faisol Reza, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti telah melihat alat tersebut. 

Rencananya, berbagai alat tes PCR tersebut juga akan dikirim ke beberapa provinsi lainnya, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Dengan alat ini kami harapkan indonesia akan semakin bisa mendata berapa banyak orang yang akan terkena corona, sehingga antisipasi kita untuk hadapi corona akan semakin baik," kata Arya.

Arya menjelaskan proses pemasangan alat-alat tes PCR membutuhkan waktu kurang lebih dua pekan. Sebab, laboratorium rumah sakit yang menjadi lokasi pemasangan alat tersebut harus memiliki ruangan dengan tekanan udara negatif.

Selain itu, ada beberapa perlengkapan lain yang harus dipenuhi di laboratorium ketika alat-alat tes PCR itu dipasang. "Laboratorium virus seperti ini harus disesuaikan dengan standar yang dibangun oleh teman-teman dari Kementerian Kesehatan," kata dia.

(Baca: Perbedaan Rapid Test dan Tes Swab untuk Deteksi Covid-19)



Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...