Terdampak Pandemi Corona, OYO Beri Cuti Ribuan Karyawan hingga 90 Hari

Fahmi Ahmad Burhan
9 April 2020, 11:22
startup, corona, covid-19
OYO
Ilustrasi, aplikasi OYO di ponsel. OYO memutuskan memberi cuti ribuan karyawannya karena pendapatan perusahaan anjlok terdampak pandemi corona.

Startup properti asal India, OYO, memutuskan memberi cuti ribuan karyawannya. Pasalnya, bisnis perusahaan anjlok terpukul pandemi corona.

Dikutip dari Bloomberg, OYO belum menentukan jumlah pasti pekerja yang akan dikenakan cuti karena mempertimbangkan hukum perburuhan lokal di berbagai negara. Meski begitu, CEO OYO Ritesh Agarwal menyebut cuti tersebut akan diberikan kepada ribuan karyawan selama 60 sampai 90 hari.

Advertisement

OYO terpaksa meliburkan karyawannya karena pendapatan turun 50-60%. Padahal perusahaan itu awalnya memproyeksi pendapatan hanya turun 10-15%.

Oleh karena itu, perusahaan pun berusaha efisiensi biaya. "Kami mengurangi biaya dan merampingkan operasi bisnis," kata Agarwal dikutip dari Bloomberg pada Rabu (8/4).

Sejak awal tahun ini, perusahaan rintisan yang mendapat investasi dari SoftBank itu, telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 7.000 lebih karyawan secara global. Gelombang PHK OYO terus berlanjut, pada Maret 2020, OYO PHK lagi 5.000 karyawannya.

(Baca: RedDoorz dan OYO Sediakan Penginapan Gratis untuk Tenaga Medis RI)

Di sisi lain, beberapa startup justru memutuskan memotong gaji karyawannya karena bisnis terdampak Covid-19. Seperti startup asuransi online Acko, startup sewa motor Bounce, dan startup pemesanan tiket MakeMyTrip.

Dikutip dari The Economic Times, pendiri Acko Varun Dua mengatakan pemotongan gaji pada karyawannya mencapai 50% dan 70%. Sedangkan Bounce akan memotong gaji sebesar 20-60%. Selain itu, Bounce telah memecat karyawannya sejak Desember tahun lalu. 

MakeMyTrip pun mempertimbangkan pemotongan gaji. "Kami sedang meninjau biaya operasi kami untuk menetapkan beberapa langkah sulit demi menjaga biaya keseluruhan semakin minimal," kata juru bicara MakeMyTrip dikutip dari The Economic Times.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement