Jokowi Waspadai Dampak Corona terhadap Ekonomi Berlanjut Tahun Depan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewaspadai dampak lanjutan virus corona Covid-19 terhadap perekonomian pada 2021. Pandemi corona memukul perekonomian Indonesia dan membuat target pembangunan Indonesia tahun ini tak tercapai.
Bank Dunia dan IMF pun memprediksi pandemi tersebut akan membuat resesi ekonomi global. "Kita harus tetap waspada akan dampak lanjutan Covid-19 pada ekonomi di 2021," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4).
(Baca: Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi akan Turun Cukup Tajam akibat Corona)
Atas dasar itu, Jokowi meminta tim kabinetnya menghitung secara cermat potensi, peluang, dan berbagai risiko yang ada, baik domestik maupun global. Dia juga mengingatkan agar pemerintah fokus menjalankan reformasi struktural.
Menurut Jokowi, reformasi struktural merupakan misi besar pemerintah saat ini. "Reformasi untuk percepatan dan pemerataan pembangunan, baik itu reformasi regulasi, reformasi birokrasi, reformasi dalam peningkatan produktivitas dan transformasi ekonomi. Itu misi besar kita," kata Jokowi.
Pemerintah dalam APBN 2020 mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 berada di posisi 5,02%.
(Baca: Jokowi Waspadai Krisis Pangan, Ini Peringatan FAO saat Pandemi Corona)
Dengan pandemi corona, target pertumbuhan diperkirakan meleset. “Kita harus bicara apa adanya, target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi cukup tajam,” kata Jokowi.
Dia meminta jajarannya menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Indonesia, katanya, harus tetap berikhtiar untuk melakukan pemulihan, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi. “InsyaAllah kita bisa,” kata Jokowi.
Kementerian Keuangan merilis skenario pertumbuhan ekonomi 2020 dalam paparannya yang berjudul Pandemi Covid-19, Perkembangan Ekonomi dan Langkah Kebijkan Fiskal. Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pemerintah masih optimistis ekonomi tumbuh positif di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19). Ekonomi Indonesia 2020 diproyeksikan tumbuh 2,3%.
Covid-19 awalnya dilaporkan pada akhir Desember 2019 oleh Tiongkok. Tiongkok merupakan mitra dagang Indonesia terbesar. Sementara di Indonesia melaporkan kasus pertama corona pada 2 Maret 2020. Pemerintah optimistis pada kuartal I 2020, ekonomi Indonesia masih tumbuh hingga 4,7%. Pada kuartal II 2020 turun hingga menjadi 1,1%. Di kuartal IV 2020, mulai bangkit kembali menjadi 2,4%.