Akademisi Sebut Musim Kemarau Buat Stok Beras Kritis pada Akhir 2020

Rizky Alika
15 April 2020, 17:35
beras, pertanian
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/
Ilustrasi, petani memanen padi di Kampung Karanganyar, Sayar, Serang, Banten, Sabtu (11/4/2020). Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin menyebut stok beras akan menipis di akhir tahun karena musim kemarau.

Akademisi memperkirakan stok beras akan mencapai titik kritis pada akhir 2020. Sebab, musim kemarau membuat produksi beras pada musim panen kedua tidak maksimal.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin memperkirakan produksi beras pada musim panen gadu (musim kering pada Agustus-Desember) rata-rata hanya mencapai 35% dari total produksi nasional dalam setahun. Stok beras pada November atau Desember 2020 pun bakal menipis.

"Januari 2021 akan lebih kritis lagi," kata Arifin dalam Webinar Center for Indonesian Policy Studies, Rabu (15/4).

Oleh sebab itu, dia mengimbau pemerintah memaksimalkan panen padi pada musim rendeng (musim basah) yang berlangsung saat ini. Apalagi ia mencatat, produksi beras 2019 hanya 31,31 juta ton atau turun 7,75% dari produksi 2018 sebesar 33,94 juta ton.

Kekeringan ekstrem menjadi faktor dominan penurunan produksi tahun lalu. Musim kemarau panjang tersebut berdampak pada musim tanam periode 2019-2020 yang mundur sebulan. Namun, pola produksi dan konsumsi tidak mengalami banyak perubahan.

(Baca: Permintaan Tinggi, Harga Beras Naik Meski Ada Panen Raya)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...