Pemerintah Rencana Hemat Belanja Rp 145 T, Termasuk Perjalanan Dinas

Dimas Jarot Bayu
19 April 2020, 17:40
defisit apbn, defiait anggaran, corona, virus corona, penghematan belanja pemerintah
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah melakukan sederet penghematan belanja di tengah seretnya pendapatan negara dan kebutuhan besar dana untuk penanganan corona. Pemerintah pusat diproyeksi dapat menghemat belanja sebesar Rp 145 triliun tahun ini.

Perkiraan tersebut dengan menghitung belanja yang tidak bisa dieksekusi karena adanya kebijakan jaga jarak sosial dan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Belanja yang dimaksud seperti perjalanan dinas serta rapat.

"Kami lihat ada program yang tidak mendesak saat ini, baik untuk kegiatan atau tugas di luar yang tidak dimungkinkan" kata Dirjen Anggaran Askolani dalam acara peluncuran pusat informasi corona Kumparan, Minggu (19/4).

(Baca: JK: Kurangnya Ketegasan Pemerintah Bisa Berbuah Masalah Besar Corona)

Pemerintah juga melakukan penghematan anggaran transfer ke daerah dan dana desa hingga Rp 94,2 triliun. Selain itu, pemerintah melakukan efisiensi dalam pembiayaan berbagai proyek investasi.

Tahun ini, pemerintah memperkirakan defisit anggaran Rp 852,94 triliun atau 5,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut melonjak dari target awal Rp 307,23 triliun atau 1,76% terhadap PDB. Defisit melonjak lantaran pendapatan negara diproyeksi tertekan sedangkan kebutuhan dana membesar untuk penanganan corona.

Kementerian Keuangan telah menyiapkan beberapa sumber pendanaan defisit anggaran, di antaranya dari pinjaman lembaga-lembaga multilateral, seperti Bank Dunia (World Bank) atau Asian Development Bank (ADB). "Pinjaman yang fleksibel dari World Bank, ADB yang bisa kita manfaatkan untuk pendanaan pembiayaan kita di 2020," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...