Indonesia Dapat Pinjaman Rp 23 T dari ADB untuk Penanganan Corona
Bank Pembangunan Asia atau ADB menyetujui pinjaman sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23 triliun kepada Indonesia untuk membantu menanggulangi dampak virus corona.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan Covid-19 menimbulkan dampak yang cukup berat bagi aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi di Indonesia. “Dukungan anggaran ADB akan membantu pemerintah mengatasi tantangan Covid-19 dengan fokus kuat pada kelompok miskin dan rentan, termasuk perempuan," tulis Masatsugu dalam keterangan resminya, Manila, Kamis (23/4).
Program Covid-19 Active Response and Expenditure Support atau CARS ADB akan mendukung paket stimulus pemerintah yang ditujukan guna memperluas program bantuan sosial, meningkatkan sumber daya pencegahan dan pengendalian COVID-19, serta melindungi sektor produktif dan para pekerja dari kemerosotan perekonomian.
Fasilitas ini merupakan bagian dari paket US$ 20 miliar yang telah disetujui ADB pada tanggal 13 April kepada negara-negara berkembang.
(Baca: IMF Siapkan Bantuan Likuiditas Jangka Pendek Hadapi Gejolak Corona)
Program CARES akan dilaksanakan melalui kerangka pendekatan negara. Fokusnya yakni dialog kebijakan serta pemantauan strategi dan langkah kontrasiklus pemerintah.
Kerangka tersebut akan melibatkan sektor swasta, organisasi kemasyarakatan, dan entitas yang berfokus pada analisis mahadata untuk memberi solusi inovatif agar dapat mengatasi krisis Covid-19. Selain itu, kerangka pendekatan akan didukung oleh hibah bantuan teknis.
Dengan memanfaatkan berbagai praktik terbaik di tingkat regional dan global, kerangka nantinya bisa membantu peralihan dari manajemen pandemi menjadi upaya pemulihan ekonomi.
ADB menilai, Indonesia telah terdampak serius oleh pandemi ini. Sejumlah langkah penting di bidang kesehatan masyarakat untuk membatasi penyebaran Covid-19 telah menyebabkan gangguan serius terhadap kegiatan ekonomi.
(Baca: Bengkak Akibat Corona, Utang Pemerintah per Maret Tembus Rp 5.000 T)
Ganguan tersebut pun mengakibatkan penurunan tajam dalam perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini. Banyak masyarakat yang terdampak buruk akibat kemerosotan ekonomi, terutama kelompok miskin dan rentan.
ADB memperkirakan bahwa tingkat kemiskinan di Tanah Air akan meningkat signifikan, kecuali jika langkah bantuan dapat dilaksanakan secara efektif.
Selain program CARES, dukungan respons Covid-19 dari ADB kepada Indonesia juga mencakup pendanaan berupa hibah dan pinjaman. Pendanaan tersebut diberikan untuk pengadaan peralatan medis secara cepat dalam mendukung upaya pemerintah menghentikan penyebaran virus.
Melalui bantuan teknis, ADB juga membantu memperkuat program perlindungan sosial Indonesia. ADB juga akan mendukung upaya pemerintah untuk menyiapkan pemulihan usai krisis Covid-19 di berbagai bidang, seperti reformasi ekonomi, inklusi keuangan, dan peningkatan infrastruktur ekonomi dan sosial.