Angka Kematian Pasien Corona RI Diduga 3,5 Kali Lipat dari Data Resmi

Image title
17 Mei 2020, 16:47
laporcovid, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.
Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus COVID-19 di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5/2020). Relawan Lapor Covid-19 menduga angka kematian akibat Covid di RI 3,5 kali lebih banyak dari data yang dilaporkan pemerintah.

Laporan angka kematian akibat virus corona Covid-19 yang dirilis pemerintah terus menuai kecurigaan berbagai pihak. Relawan Lapor Covid-19 (Laporcovid19.org) menduga jumlah orang yang meninggal usai terkena penyakit tersebut 3,5 kali lebih banyak dibandingkan data resmi.

Salah satu penggagas relawan Lapor Covid-19 Irma Hidayana menjelaskan alasannya karena pemerintah selama ini tidak memasukan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dalam angka kematian resmi. 

Perbedaan metode inilah yang membuat angka kematian pasien Covid-19 milik Pemerintah bisa jadi lebih rendah dibanding catatan relawan Lapor Covid-19.  “ODP dan PDP yang meninggal tidak dicatat oleh Pemerintah,” kata Irma dalam diskusi virtual, Minggu (17/5).

(Baca: Laboratorium BBTKLPP Kemenkes Tetap Uji Sampel Corona di Masa Lebaran)

Padahal, angka kematian pasien dengan status ODP maupun PDP cenderung mengalami kenaikan tren. Hingga 15 Mei, Lapor Covid 19 mencatat pasien yang meninggal dengan dua status tersebut mencapai 3.833 orang. Sedangkan sampai Minggu (17/5), angka kematian setelah positif corona 1.148 orang.

“Ini data dari 18 Provinsi, dan diambil oleh relawan Lapor Covid-19 dari data resmi Pemerintah Kabupaten, Kota maupun Provinsi,” kata Irma.

 Meski demikian, Irma menyampaikan adanya tantangan yang dihadapi dalam menyeragamkan data Provinsi, Kabupaten, atau Kotamadya. Tantangan lainnya, banyak Pemda yang tidak konsisten memperbarui data. “Mungkin awal-awal, jam 19.00 malam sudah update. Namun saat ini jam 22.00-23.00 malam baru update,” jelasnya.

Namun ada juga beberapa Provinsi dan Kota yang sudah baik dalam mengelola data pasien yang terinfeksi corona. Contohnya, Jawa Timur, Bengkulu, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Provinsi dan Kota tersebut sudah memasukkan data pasien yang meninggal dalam status ODP dan PDP.

(Baca: Video: Data Terbaru Kasus Corona di Indonesia per 16 Mei 2020)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...