Rumor Rampungnya Akuisisi Kerek Saham Bank Permata dan Astra
Saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) kompak ditutup meroket pada perdagangan Senin (18/5). Kedua saham menguat seiring dengan mencuat kabar rampungnya proses akusisi Bank Permata oleh Bangkok Bank Public Company Limited di harga Rp 1.396 per saham.
Saham Bank Permata pada perdagangan hari ini, ditutup menguat hingga 4,03% menyentuh harga Rp 1.290 per saham. Saham ini ditransaksikan sebanyak 43,2 juta unit saham dengan nilai transaksinya Rp 55,09 miliar. Saham ini pun diminati asing dengan nilai beli bersih Rp 3,6 miliar.
Kenaikan saham Bank Permata menjadi anomali di antara beberapa saham yang hari ini ditutup turun. Seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 3,13% menjadi berada di level Rp 2.170 per saham. Saham ini pun dilepas asing dengan nilai jual bersih Rp 280,69 miliar.
(Baca: Grup Astra Klarifikasi Kabar Resminya Akuisisi Bank Permata)
Saham bank lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga ditutup turun hingga 1,06% menjadi Rp 3.720 per saham. Saham bank milik pemerintah ini pun dilego oleh investor asing dengan nilai jual bersih Rp 70,98 miliar.
Begitu pula dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang ditutup turun hingga 0,42% menjadi berada di harga Rp 23.825 per saham. Saham bank milik Grup Djarum ini pun dilego asing dengan nilai paling tinggi di antara seluruh saham dengan nilai jual bersih Rp 289,35 miliar.
Saham Bank Permata sendiri, mayoritas dimiliki oleh Astra International dan Standard Chartered Bank dengan porsi kepemilikan sama besar, yaitu masing-masing 44,56%. Kedua pihak ini, berencana melepas seluruh kepemilikannya kepada Bangkok Bank yang targetnya rampung bulan ini.
Saham Astra International yang juga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun ditutup meroket 5,39% menyentuh harga Rp 3.910 per saham. Total volume saham diperdagangkan sebanyak 89,4 juta unit sama dengan nilai transaksi mencapai Rp 343,8 miliar.
(Baca: Beban Melonjak, Laba Bersih Bank Permata Anjlok 99,53%)
Penguatan saham Astra International ini, mampu mendorong sektor aneka industri yang ditutup naik hingga 3,9%, tertinggi di antara sektor-sektor lainnya hari ini. Saham Astra International mampu mendongkrak penguatan saham-saham aneka industri karena memiliki nilai kapitalisasi pasar alias market cap paling tinggi di sektor mencapai Rp 158,29 triliun.
Meski begitu, pihak Astra International menampik rumor mengenai seremonial akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank. "Kami sudah tanda tangan CSPA (perjanjian jual beli bersyarat) dan sudah disclosure. Hari ini tidak ada seremonial apa-apa," kata Direktur Astra International Suparno Djasmin kepada Katadata.co.id, Senin (18/5).
Selain rumor aksi seremonial, beredar pula rumor bahwa harga saham Bank Permata ditetapkan di harga Rp 1.396 per saham. Merespons hal tersebut, Suparno menegaskan bahwa saat ini belum bisa menyampaikan konfirmasi apa pun. Ia hanya mengatakan, segala informasi mengenai akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank akan segera dibuka dalam waktu dekat.
Dihubungi secara terpisah, Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis juga enggan memberikan komentar mengenai kabar yang beredar di antara pelaku pasar. "Kami tidak dapat berkomentar tentang market rumours. Hal ini di luar ranah kami," katanya.
(Baca: Nilai Akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank Turun jadi Rp 34 Triliun)