Tertolong Kinerja Anak Usaha, Pelindo II Cetak Pendapatan Rp 3,5 T
PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC membukukan pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun pada Januari-April 2020. Pendapatan BUMN tersebut terjaga berkat kinerja anak perusahaan, meski kondisi global terdampak pandemi corona.
"Memang traffic peti kemas pada periode Januari hingga April 2020 turun 4,8 persen. Namun pendapatan perseroan masih terjaga,” kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono dikutip Rabu (3/6).
Salah satu penopangnya, menurut Arif, adalah tumbuhnya kinerja beberapa anak perusahaan. Ia mencontohkan, pendapatan PT Jasa Armada Indonesia (JAI) yang tumbuh 20% pada kuartal pertama tahun ini menjadi Rp. 184 miliar.
Perusahaan pun optimistis pendapatan usaha perseroan terjaga, meskipun kondisi perekonomian global terdampak pandemi virus corona. Adapun, salah satu langkah antisipasi yang dilakukan Perusahaan adalah mengatur penugasan yang efektif di seluruh terminal, sehingga semua kapal yang bersandar terlayani sesuai jadwal kedatangan.
“Sejak awal virus Corona merebak, IPC tetap beroperasi dan memastikan semua aktivitas kapal barang di pelabuhan terlayani,” kata Arief dalam siaran pers, dikutip, Selasa (2/6).
(Baca: Di Tengah Pandemi, Arus Barang dan Penumpang Pelindo I Masih Meningkat)
Sejauh ini, kata Arief, pihaknya belum merevisi target pendapatan tahun 2020. Perseroan masih melihat situasi hingga akhir Juni untuk merevisi target-target tahun 2020.
Pada 2019, IPC mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 11,14 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 2,50 triliun. Ia menjelaskan pendapatan perseroan pada tahun lalu turun sebesar 2,53 % dibandingkan 2018 menjadi Rp 11,14 triliun. Namun, efisiensi biaya operasional membuat perusahaan masih mampu mencatatkan kenaikan laba.
Hingga 31 Desember 2019, perusahaan mencatat arus barang peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok naik 0,26% dari 7,64 juta pada 20 sebesar 7,66 juta TEUs dibanding pada 2018 sebesar 7,64 juta TEUs. Sedangkan arus barang nonpeti kemas turun 3,2 % dari 61,97 juta ton menjadi 60,04 juta ton dan arus kapal turun 6,69% menjadi 209 juta gross ton (GT).
Arif menambahkan, dengan mulai bergeraknya perekonomian di beberapa negara, seperti China, yang menjadi penyumbang terbesar arus peti kemas di Tanjung Priok, IPC berharap kinerja perseroan terus terjaga. Selama periode Januari-April 2020, arus peti kemas Tanjung Priok tercatat sebesar 2,12 juta TEUs.
“Kami harapkan di era normal baru ini pandemi Covid-19 bisa dikendalikan sehingga perkonomian global bergerak, dan arus peti kemas bisa meningkat hingga kuartal keempat tahun 2020,” ujar Arif.
(Baca: Pendapatan Turun, PT Pelindo II Cetak Laba Rp 2,5 Triliun pada 2019)
Adapun saat ini Pelindo juga tengah mempersiapkan diri untuk menyongsong fase normal baru atau New Normal. Salah satu yang utama adalah mempersiapkan SDM, terutama dari sisi kesehatan, kesiapan tempat kerja, serta communication and support culture.
Dari sisi kesehatan, pihaknya akan mengakselerasi smart work dan meningkatkan kualitas kesehatan dan higenitas. Sementara untuk kesiapan tempat kerja, akan dilakukan pengelolaan workforce fexibility, mengidentifikasi critical & supporting role, dan menurunkan risk exposure.
Perusahaan juga akan membuat struktur dan saluran komunikasi yag jelas dan efektif, serta membangun dan memperkuat ekosistem. Sementara untuk bisnis, IPC akan lebih banyak melakukan penyesuaian. “Terkait bisnis kita juga lakukan cost efisiensi dalam menghadapi Covid-19 ini,”kata dia.