Xiaomi Setop Produksi Ponsel 4G Akhir Tahun ini untuk Kembangkan 6G
Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, mengikuti perusahaan teknologi Tiongkok lainnya, Huawei, dan perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung, dalam perlombaan mengembangkan teknologi internet generasi ke-enam atau 6G.
Bahkan, sebagai bentuk keseriusannya, Xiaomi berencana menghentikan produksi telepon seluler atau ponsel 4G di Tiongkok pada akhir 2020. Perusahaan akan lebih memfokuskan sumber daya mereka pada pembuatan ponsel 5G saja, sembari mengembangkan teknologi 6G.
Pendiri dan CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan bahwa Xiaomi telah memulai pra-penelitian teknologi 6G. Namun, menurutnya, Xiaomi tidak memiliki rencana untuk meluncurkan teknologi itu sendiri.
"6G akan membutuhkan perangkat yang mendukung stasiun pangkalan dan satelit di belakang standar nirkabel baru," kata Jun dikutip dari Tech In Asia pada Selasa (2/6).
(Baca: Penjualan Smartphone Global di Kuartal I 2020 Anjlok 20% Imbas Corona)
Xiaomi dengan Redmi-nya memang telah meluncurkan ponsel baru setiap bulan di pasar yang berbeda sejak awal 2020 yang rata-rata merupakan ponsel 5G. Seperti contoh ponsel 5G mereka Redmi 10 X dan Redmi 10 X Pro.
Xiaomi juga akan bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok dalam membangun sistem peringatan bencana dan sistem layanan publik lainnya yang mengandalkan teknologi 5G.
Perusahaan asal Tiongkok lainnya Huawei memang lebih dulu berencana mengembangkan 6G. CEO Huawei Ren Zhengfei mengumumkan bahwa perusahaan sudah memulai penelitian terkait 6G sejak tahun lalu.
Huawei mengembangkan 5G beserta 6G secara paralel. "Kami memiliki pekerjaan paralel yang dilakukan pada 5G dan 6G, jadi kami memulai 6G sejak lama," kata Ren dikutip dari CNBC Internasional.
(Baca: 8.000 Kali Lebih Cepat Dibanding 5G, 6G Bisa Ganggu Riset Astronomis)
Meski begitu, pengembangan 6G memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Ren mengatakan, teknologi 6G baru bisa digunakan secara efektif sekitar 10 tahun lagi.
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan Samsung bahkan pada tahun lalu sudah merencanakan skema investasi untuk 6G. Vice Chairman Samsung Electronics Co. Jay Y. Lee mengatakan perusahaan akan mengejar investasi dalam bisnis masa depan termasuk jaringan seluler 6G.
Selain itu perusahaan akan berinvestasi pada pengembangan teknologi semikonduktor dalam menghadapi lingkungan bisnis global yang berubah dengan cepat. "Kita harus menantang diri kita sendiri dengan resolusi untuk membuat yayasan baru, bergerak melampaui ruang lingkup melindungi pencapaian masa lalu kita," kata Lee dikutip dari Livemint.
Korea Selatan dan Tiongkok memang bersaing untuk memimpin pengembangan teknologi 6G agar bisa menetapkan standar adopsi teknologi. Korea Selatan berupaya menjadi negara pertama yang meluncurkan layanan komersial 6G melalui Samsung dan LG Electronics.
(Baca: Indosat Gaet Ericsson, XL Justru Pilih Huawei untuk Perkuat Jaringan)
Keduanya mendirikan pusat penelitian di Seoul dan menyiapkan proyek pengembangan sebesar 976 miliar won atau US$ 800 juta untuk bisa bersaing dengan Huawei dan perusahaan teknologi Tiongkok lainnya.