Tren Bersepeda di Tengah Corona, Pendapatan UMKM Meningkat

Image title
22 Juni 2020, 19:19
Tren bersepeda merambah Jakarta dan kota lain di dunia. UMKM pun mendapat berkah peningkatan pendapatan.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Tren bersepeda merambah Jakarta dan kota lain di dunia. UMKM pun mendapat berkah peningkatan pendapatan.

Pendemi virus corona telah menjadikan bersepeda sebagai tren baru masyarakat. Salah satunya terlihat di DKI Jakarta. Pesepeda lintas usia kini lebih sering terlihat di jalan raya, misalnya di sekitar Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan. Mereka biasanya terlihat berkelompok.

Fajar (27) adalah salah satu yang memulai kebiasaan bersepeda di masa pandemi ini. Ia mengaku melakukannya karena sudah mulai bosan terus berada di dalam rumah selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara bersepeda menurutnya aman dilakukan di luar rumah karena tetap bisa menjaga jarak.

“Beda sama nongkrong di coffeeshop. Lagian juga bikin sehat,” kata Fajar kepada Katadata.co.id, Senin (22/6).

Pria yang sehari-hari aktif bekerja sebagai desainer grafis di salah satu agensi ini menyatakan, setidaknya tiga kali dalam seminggu bersepeda. Biasanya ia bersepeda di waktu sore sampai malam. Alasannya karena cuaca lebih teduh. Rutenya pun lumayan jauh dari rumahnya di Lebak Bulu sampai ke Blok M atau Senayan.

“Kalau malam Minggu tuh ramean. Emang udah janjian di grup WhatsApp,” kata dia.

(Baca: Imbas Pandemi Corona, ESDM Pangkas Anggaran Hingga Rp 3,4 triliun)

Fajar mengaku telah merogoh kocek sebesar lebih kurang Rp 4 juta membeli sepeda baru. Angka tersebut menurutnya masih terbilang murah mengingat ia merakit sepeda sesuai keinginannya sendiri. Menurutnya, banyak sepeda lain yang lebih mahal. Misalnya merek Brompton yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.

“Jadi gue nyesuaiin modal lah,” kata Fajar.   

Tak hanya di Jakarta, tren bersepeda jug terjadi di New York, Amerika Serikat. Melansir The New York Times, seorang wanita bernama Marcus (34) mengaku bersepeda untuk menghindari penggunaan transportasi umum massal, seperti subway, yang rentan menjadi lokasi penularan virus corona.

“Bersepeda mengurangi kecemasan saya,” kata Marcus.  

Selain itu, Marcus mengaku bersepeda membuatnya merasa lebih sehat secara mental. Ia pun belum berencana menggunakan transportasi umum dalam waktu dekat. Lagi pula banyak warga lain yang turut bersepeda sepertinya.

Peningkatan jumlah pesepeda di New York terlihat dari data Citi Bike, sebuah program berbagi sepeda untuk publik. Permintaan sepeda naik 67% selama Maret. Dalam kurun 1-11 Maret, tercatat total 517.768 perjalanan. Angka ini lebih banyak dari periode sama tahun lalu, yakni 310.132 perjalanan.  

Peningkatan juga terjadi di jalur East River Bridges yang menghubungkan Manhattan dengan Brooklyn dan Queens. Tercatat 21.300 sepeda melintas di jalur ini dalam sehari pada 9 Maret. Angka itu lebih tinggi 52% ketimbang di tanggal sama tahun lalu yang hanya 14.032 sepeda melintas.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...