Morgan Stanley Ramal Ekonomi RI Tercepat Pulih Setelah Tiongkok

Ameidyo Daud Nasution
23 Juni 2020, 15:03
morgan stanley, virus corona, ekonomi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6/2020). Morgan Stanley memprediksi ekonomi RI jadi salah satu yang paling cepat pulih dari dampak virus corona.

Ekonomi Indonesia ternyata diperkirakan jadi salah satu yang paling cepat pulih di Asia dari dampak virus corona. Morgan Stanley memprediksi tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan kembali seperti saat sebelum pandemi pada kuartal keempat 2020 atau kuartal satu 2021 mendatang.

Hasil riset bank asal Amerika Serikat tersebut memasukkan Indonesia di kategori grup II negara Asia selain Jepang (AxJ) bersama India, Filipina, Korea Selatan, dan Taiwan. Negara-negara ini akan relatif cepat keluar karena dampak Covid-19 yang cukup rendah, permintaan domestik tinggi, serta pertumbuhan struktural yang masih terjaga.

“Lalu ada pelonggaran fiskal yang relatif lebih agresif,” demikian penjelasan dalam riset Morgan Stanley berjudul The Three S's of the Recovery, Selasa (23/6).

(Baca: RAPBN 2021 Disepakati, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Masih Rapuh)

Mereka  hanya memasukkan Tiongkok sebagai satu-satunya negara di kelompok I atau pulih pada kuartal ketiga tahun ini. Alasannya, Negeri Panda mampu keluar paling pertama dari pandemi Covid-19. Selain itu ekonomi Tiongkok juga banyak ditopang oleh konsumsi domestik.

Meski demikian, negara dalam kelompok II ini bukan tanpa tantangan serius. Morgan Stanley mengatakan grup ini masih memiliki kasus harian corona yang terus meningkat dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Simpanan (dana) di India, Filipina, dan Indonesia bisa turun jika penanganan Covid-19 berlangsung dalam waktu lama,” kata Morgan Stanley.

Adapun negara yang masuk dalam kelompok III adalah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Hong Kong. Mereka diprediksi baru pulih pada kuartal dua 2021 lantaran ekonomi berbasis ekspor, dampak lockdown yang cukup kuat, serta faktor lain.

“Mereka menerapkan lockdown ketat yang berdampak pada ekspor dan permintaan domestik,” demikian penjelasan Morgan Stanley.

Mereka juga memprediksi ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan minus 5% pada kuartal dia, minus 1,5% pada triwulan ketiga, dan minus 0,5% di tiga bulan terakhir 2020. Perekonomian RI baru menunjukkan denyutnya pada kuartal pertama 2021 yakni 1,2% dan melonjak 10% di triwulan dua 2021.

(Baca: Sri Mulyani Ungkap Potensi Indonesia Masuk Jurang Resesi Ekonomi)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...