Jumlah Pemeriksaan Meningkat, Gugus Tugas Bantah Kasus Corona Memburuk
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah membantah bahwa kondisi penyebaran virus corona di Indonesia semakin memburuk. Menurut Dewi, kondisi penyebaran corona saat ini masih sama dengan beberapa waktu sebelumnya.
Adapun, kenaikan jumlah kasus corona di Indonesia lantaran jumlah pemeriksaan melalui polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM) semakin meningkat. "Kondisinya sama, tapi dengan testing yang lebih banyak," kata Dewi dalam konferensi pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6).
Dewi mencontohkan jumlah orang yang diperiksa dalam sepekan pada 11-17 Mei 2020 mencapai 26 ribu. Sementara, jumlah orang yang telah diperiksa selama sepekan dari 15-21 Juni 2020 sebanyak 53 ribu.
Dari jumlah orang yang diperiksa itu, rasio spesimen positif terhadap total tes (positivity rate) pada 11-17 Mei 2020 13%. Pada 15-21 Juni 2020, positivity rate-nya mencapai 14%. "Artinya apa? laju penularannya masih sama di Indonesia," kata Dewi.
(Baca: Gugus Tugas: Hampir 60% Wilayah RI Berisiko Rendah & Zona Hijau Corona)
Oleh karena itu, Dewi meminta masyarakat justru melihat hal ini sebagai prestasi pemerintah. Sebab, pemerintah telah mampu meningkatkan jumlah pemeriksaan corona dalam beberapa waktu terakhir.
"Ini bentuk pencapaian yang harus kita pahami, bahwa tak hanya jumlah kasus yang kita lihat, tapi berapa jumlah pemeriksaan yang kita lakukan," kata dia.
Sekadar informasi, jumlah kasus corona di Indonesia dalam sepekan terakhir kerap melebih 1.000 orang setiap harinya. Teranyar, ada tambahan 1.051 kasus corona pada Selasa (23/6), sehingga totalnya menjadi 47.896 orang.
Adapun, jumlah spesimen yang diperiksa setiap harinya dalam sepekan terakhir kerap melebihi 15 ribu. Kemarin, ada 17.908 spesimen corona yang telah diambil diperiksa dari 8.564 orang.
(Baca: Mampu Tekan Kurva Penyebaran Corona, Daerah Bakal Dapat Insentif)