Data Tenaga Kerja AS Ciamik, Harga Emas Antam Meroket Rp 13 Ribu/Gram

Desy Setyowati
3 Juli 2020, 09:19
Data Tenaga Kerja AS Ciamik, Harga Emas Antam Meroket Rp 13 Ribu/Gram
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi emas batangan PT Aneka Tambang di butik Gedung Ravindo, Jakarta (14/10/2019).

Harga emas Antam naik Rp 13.000 ke level Rp 928 ribu per gram pada perdagangan hari ini (3/7). Sedangkan harga logam mulia secara global cenderung menurun pada pagi, hari ini, karena data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) membaik di tengah pandemi corona.

Dikutip dari Bloomberg, harga emas di pasar spot naik tipis 0,05% ke level US$ 1.775,58 per ons per Pukul 8.14 WIB. Sedangkan harga emas berjangka turun 0,17% ke posisi US$ 1.787 per ons.

Harga emas tertekan setelah AS merilis data tenaga kerja AS alias non-farm payroll yang naik 4,8 juta pada Juni, yang melebihi ekspektasi pasar. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak AS mengumumkan data non-farm payroll pada 1939.

Non-farm Payroll merupakan perubahan jumlah tenaga kerja AS di semua sektor, kecuali pegawai pemerintah, ibu rumah tangga, yang bekerja pada organisasi non-profit (LSM) dan pertanian. Data ini mencerminkan kondisi ketenagakerjaan di sektor komersil dan industri di Negeri Paman Sam.

(Baca: Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Logam Mulia Antam Jadi Rp 919 Ribu/Gram)

Meski begitu, para analis mengingatkan investor bahwa harga emas berpeluang untuk terus naik. Alasannya, pasar masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi.

"Biasanya dolar harus menguat pada angka yang sangat kuat. Tetapi belum, yang berarti orang masih khawatir bahwa ekonomi belum ‘keluar dari hutan’," kata analis di ED&F Man Capital Markets Edward Meir dikutip dari Reuters, Jumat (3/7).

Hal senada disampaikan oleh Kepala Pedagang di Global Investors AS Michael Matousek. "Anda tidak dapat menilai ekonomi hanya dari satu titik data,” kata dia.

Belum adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi yang stabil, membuat harga emas terus menguat. Pada perdagangan Rabu lalu, harga emas menyentuh rekor US$ 1.807 per ons, tertinggi sejak September 2011.

(Baca: Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Logam Mulia Antam Jadi Rp 919 Ribu/Gram)

Kepala strategi komoditas untuk Saxo Bank pun memperkirakan, harga emas menyentuh rekor-rekor baru ke depan. “Investor yang sabar kemungkinan akan mendapat ‘hadiah’ pada kuartal ketiga,” kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam laporannya, dikutip dari CNBC Internasional.

Di dalam negeri, harga emas Antam justru naik untuk seluruh jenis produk berdasarkan bobot. Harga penjualan kembali emas Antam juga menguat Rp 13.000 menjadi Rp 825 ribu per gram.

(Baca: Kasus Corona Tembus 10 Juta, Harga Emas Antam Rp 911 Ribu per Gram)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...