IHSG Sesi I Naik 0,43% Terdongkrak Optimisme Pemulihan Ekonomi Asia
Indeks harga saham gabungan atau IHSG naik 0,43% ke level 4.995,24 pada perdagangan sesi pertama Senin (6/7). Naiknya indeks dalam negeri sejalan dengan bursa-bursa di kawasan Asia pada perdagangan hari ini.
Tercatat Nikkei 225 di Jepang dan Straits Times di Singapura, sejauh ini naik masing-masing 1,84% dan 1,03%. Begitu juga dengan Hang Seng di Hong Kong dan Shanghai Composite di Tiongkok yang masing-masing meroket hingga 3,55% dan 4,62%.
Penguatan bursa saham Asia ditopang optimisme investor terhadap data ekonomi Tiongkok dalam menopang pertumbuhan ekonomi dunia di tengah lonjakan kasus virus corona baru di Amerika Serikat (AS) yang berpotensi menghambat pembukaan kembali perekonomian.
"Investor mengalokasikan dananya lebih besar pada portofolio ekuitas di Asia. Kami melihat beberapa katalis yang dapat mendorong kinerja ekuitas di Asia, tak termasuk Jepang, lebih baik dari ekuitas di AS dalam jangka pendek,” kata tim analis Nomura, seperti dikutip Reuters.
(Baca: Lonjakan Kasus Corona Bayangi Laju IHSG, Ini Saham Pilihan Analis)
Mereka menambahkan bahwa Asia memiliki perkembangan Covid-19 yang lebih baik dibandingkan AS, termasuk data ekonomi, yang mengindikasikan pemulihan ekonomi Asia akan lebih cepat dibandingkan AS.
Adapun volume perdagangan sesi satu tercatat sebanyak 4,21 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,02 triliun. Kenaikan indeks, sejalan dengan 204 saham yang ditutup lebih tinggi, 163 saham turun, dan 165 saham lainnya tak bergerak.
Sektor saham yang menguat paling signifikan yaitu industri dasar sebesar 1,13%. Penguatan ini didorong oleh saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebesar 6,22% menjadi Rp 6.400 per saham. Begitu pula dengan saham Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang naik 2,13% di Rp 1.200 per saham.
Namun, investor asing masih tercatat melakukan penjualan saham di pasar reguler saham. Asing melakukan penjualan dengan nilai bersih Rp 102,9 miliar di pasar reguler. Saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilepas asing dengan nilai Rp 97,6 miliar. Saham ini ditutup turun 0,33% di Rp 3.040 per saham.
(Baca: Ada Ketidakpastian, Pengetatan Perdagangan Bursa Perlu Dipertahankan)
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan bahwa IHSG di awal pekan ini berpeluang melanjutkan laju positifnya pada pekan kemarin yang naik 1,42% ke level 4.973,79.
Penguatan pada awal pekan ini, dinilai Edwin seiring perkiraan penurunan kembali suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), 7 Days Reserve Repo Rate. Seperti diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur BI terakhir yang digelar 18 Juni 2020, BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%.
"Di saat bersamaan, BI mengatakan beberapa indikator awal ekonomi belum menunjukkan indikasi Indonesia akan masuk ke dalam resesi di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19," kata Edwin.
(Baca: Menangkap Peluang di Tengah Tantangan Ekonomi Pandemi Covid-19)