The Fed Ramal Pemulihan Ekonomi AS Mandek

Agustiyanti
9 Juli 2020, 16:46
kasus virus corona, virus corona, pandemi corona, pemulihan ekonomi, ekonomi AS
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Amerika Serikat masih di posisi teratas dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia mencapai lebih dari 3 juta kasus.

The Federal Reserve kembali mengibarkan keraguan baru terkait pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Hasil survei perekonomian terbaru juga menunjukkan risiko yang terus berkembang akibat pandemi corona.

Dalam penampilan terpisah, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed Boston Eric Rosengren, dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengkarakteristikan kondisi ekonomi AS saat ini sebagai kantong udara. Bisnis terus menjalankan pembukuan tanpa ada pesanan dan rumah tangga menghadapi akhir dari tunjangan pengangguran dan dukungan lain.

"Bisnis seperti konstruksi yang memiliki jaringan pipa yang cukup bagus dan terus berjalan. Tapi pesanan baru tidak datang dengan cara yang sama," ujar Barkin dikutip dari Reuters, Kamis (9/7).

Pemulihan ekonomi saat ini juga bergulat dengan lonjakan kasus Covid-19 yang kembali mencatatkan rekor.

(Baca: Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 12 Juta Orang, 25% Berasal dari AS)

Tak semua pejabat The Fed pesimistis, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan penggunaan masker yang kini dilakukan hampir setiap orang akan menjinakkan pandemi. Banyak pekerjaan yang sempat hilang akan diperoleh kembali pada akhir tahun ini.

Namun, Bullard mungkin hanya satu dari sekian banyak rekan-rekannya di bank sentral AS.

Rosengren mengatakan melihat perekonomian AS akan lebih buruk dari yang diharapkan selama musim panas dan gugur. Sementara Boestic menyebut kasus yang kembali melonjak di sejumlah negara bagian seperti Florid amembuat para pengusaha kecil kehabisan energi untuk membuka kembali bisnis mereka.

Komentar dari pejabat The Fed ini menyiratkan rebound yang tampak cepat pada lapangan kerja, penjualan ritel, dan data ekonomi lainnya pada Mei dan Juni mungkin tidak akan bertahan. Ini juga diperkuat oleh hasil dua survei bisnis yang dirilis pada Rabu (8/7).

(Baca: Kasus Corona di AS Tembus 3 Juta, Lonjakan Terjadi di 24 Negara Bagian)

Dalam survei kuartalan terbaru terhadap lebih dari 500 CFO perusahaan yang dilakukan bersama oleh bank cadangan Atlanta serta Richmond dan Duke University, para direktur keuangan ini rata-rata khawatir tentang berlanjutnya permintaan yang lemah untuk produk mereka dan memperkirakan pemulihan lapangan kerja akan terhenti di sisi tahun ini.

Kendari demikian, optimisme keseluruhan di antara CFO membaik dibandingkan dengan minggu-minggu pertama pandemi. Ini sejalan dengan survei lain di antara rumah tangga dan bisnis yang memperkirakan pemburukan ekonomi akibat Covid-19 telah terlewati.

Sebaliknya, indeks sentimen kuartalan yang diterbitkan oleh Konferensi Pengawas Bank Negara menunjukkan komunitas bankir masih sangat pesimistis. Angka terbaru adalah 90, kira-kira tidak berubah sejak survei terakhir dan jauh di bawah angka "netral" dari 100.

Amerika Serikat masih di posisi teratas dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai lebih dari 3 juta atau 25% dari total kasus dunia, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...