Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini yang akan diumumkan Rabu (26/7) waktu setempat.
The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga kebijakannya sekali lagi pada pertemuan hari ini menjadi 5,25-5,50%. Pasar merasa kenaikan ini tidak diperlukan karena inflasi yang sudah mereda.
Kebijakan The Fed menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi di Amerika mulai menunjukkan hasilnya dengan inflasi di bawah 5% untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Harga minyak melanjutkan penurunannya hingga lebih 4% dengan Brent menyentuh US$ 72 per barel dan WTI kembali ke level di bawah US$ 70 per barel, tepatnya US$ 67 per barel.
Analis memperkirakan IHSG naik setelah The Fed naikkan suku bunga. Namun kenaikan suku bunga dapat memicu fluktuasi jangka pendek pada saham-saham tertentu, terutama bank.
The Fed menaikkan lagi suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,00-5,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan sinyal ini akan menjadi kenaikan terakhir tahun ini.
Tiga indeks utama di bursa Wall Street, Amerika Serikat melemah pada perdagangan Selasa. Pelaku pasar khawatir, The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi di Maret ini.