Antam Catat Penjualan Melesat 30% Meski Produksi Emas Lemah

Image title
1 Februari 2020, 13:01
Antam, produksi emas 2019, kinerja keuangan Antam 2019, laporan keuangan Antam 2019
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas memperlihatkan emas batangan yang ditransaksikan di Butik Emas Logam Mulia, gedung Aneka Tambang, Jakarta, Selasa (3/4).

Perusahaan tambang milik negara Aneka Tambang (Antam) membukukan penjualan bersih Rp 32,81 triliun pada 2019 (unaudited), naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian tersebut didukung oleh peningkatan penjualan pada komoditas emas, feronikel, serta bauksit.

Antam mampu menjual 34 ribu kilogram (kg) emas sepanjang tahun lalu, naik 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun, produksi emas tercatat hanya 1.963 kg atau naik 0,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi emas ini berasal dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, Bogor.

Adapun untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya emas, Antam menyatakan tengah mencari sumber emas tambahan baik di lokasi izin usaha pertambangan (IUP) aktif maupun di area prospek baru lainnya.

"Antam juga tengah mengkaji opsi untuk melakukan akuisisi aset tambang emas yang memiliki profil dan potensi yang baik," demikian tertulis dalam keterangan tertulis perusahaan yang dilansir di situs Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/1).

(Baca: Dua Proyek Terbengkalai Jadi Alasan Erick Thohir Ganti Dirut Antam)

Sedangkan untuk memacu penjualan, Antam menyatakan terus berupaya meningkatkan nilai tambah produk emas. Perusahaan juga memperluas jaringan pemasaran produk. Adapun Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) Antam telah meluncurkan produk emas Bezel Seri II.

Penjualan Antam untuk produk feronikel juga mengalami kenaikan. Volume penjualan tercatat 26.349 nikel dalam feronikel (TNi), naik 9,17% dari tahun sebelumnya. Sedangkan volume produksi naik 3,4% menjadi 25.713 ton TNi.

Untuk bauksit, perusahaan mencatatkan penjualan 1,66 juta wet metric ton (wmt), atau naik 80,32% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini sejalan dengan peningkatan produksi sebesar 56,62% menjadi 1,73 juta wmt.

(Baca: Bumi Resources Pastikan Uji Produksi Emas Poboya Berjalan Lancar)

Sedangkan penjualan bijih nikel tercatat 7,56 juta wmt atau meningkat 19,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan volume produksi bijih nikel mencapai 8,7 juta wmt, turun 6,65% dari tahun sebelumnya.

Untuk produk alumina, Antam melalui anak usahanya ICA, telah memproduksi sebanyak 104.537 ton alumina atau meningkat 703% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi penjualan 70.517 ton alumina, naik 786% dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...