NuEnergy akan Mengebor Dua Sumur Migas di Blok Muralim
NuEnergy melalui anak usahanya Dart Energy (Muralim) Pte Ltd akan mengebor sejumlah sumur di Blok Muralim yang terletak di daratan Sumatera Selatan. Pengeboran ini merupakan bagian dari komitmen pasti NuEnergy untuk mengembangkan blok tersebut.
Chief Operating Officer NuEnergy Unggul Setyatmoko mengatakan pihaknya akan mengebor dua sumur eksplorasi. Keduanya akan dibor dalam beberapa pekan ke depan.
Ini merupakan sumur ke empat dan kelima yang akan dibor perusahaan tersebut di Blok Muralim. "Kami sedang persiapan pemboran di wilayah kerja gas metana batubara (CBM) Muralim di Sumatera Selatan," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (30/10).
Kontrak PSC Blok Muralim ditandantangani 3 Desember 2010 dengan masa kontrak 30 tahun. Masa eksplorasi enam tahun pertama blok ini habis 2016 dan telah mendapat perpanjangan dari SKK Migas selama empat tahun sampai Desember 2020.
Di blok ini anak usaha NuEnergy, Dart Energy (Muralim) Pte Ltd bertindak sebagai operator dengan hak kelola 50%. Sisanya dimiliki oleh PT Medco CBM Pendopo.
Mengacu situs resmi NuEnergy, Blok Muralim terletak sekitar 70 kilometer (km) dan 140 km dari pusat pertumbuhan ekonomi dan kota industri Prabumulih dan Palembang. Lokasi blok ini juga sekitar 65 km dari jalur utama gas ke pasar Jawa dan ekspor ke Malaysia dan Singapura.
NuEnergy menargetkan pengajuan proposal pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) Blok Muralim pada 2019 mendatang. "Tahun depan," kata dia.
Cadangan gas di tempat (gas in place) blok ini sekitar 1.436 BCF. Sedangkan, cadangan yang diharapkan sebesar 682 BCF.
Selain Blok Muralim, NuEnergy juga memiliki sejumlah blok migas nonkonvensional di Indonesia yakni Tanjung Enim di Sumatera Selatan. Saat ini PoD blok ini masih dibahas oleh pemerintah untuk nantinya disetujui.
Blok Tanjung Enim siap mencatatkan sejarah di Indonesia. Ini karena Tanjung Enim akan menjadi blok yang menghasilkan gas dari batu bara pertama yang akan dikembangkan. Sedangkan blok jenis CBM lainnya masih status eksplorasi.
(Baca: NuEnergy Pangkas Biaya Blok Tanjung Enim di Proposal Revisi)
Total cadangan gas nonkonvensional di Blok Tanjung Enim mencapai 127,93 BSCF. Blok ini bisa berproduksi kurang lebih 97,42 BSCF untuk 15 tahun ke depan. Sedangkan perkiraan beroperasi adalah 2020.