PGN Timbang Untung-Rugi Ambil Alih Anak Usaha Pertagas
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk tengah mengkaji kemungkinan mengambialih anak usaha PT Pertamina Gas. Ini merupakan rangkaian pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (migas).
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Utama mengatakan saat ini ada empat anak usaha Pertagas yang berpeluang diambilalih. Mereka adalah PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta- Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas.
Empat perusahaan itu berpeluang diambialih karena bisnis utamanya masih di sektor gas bumi. Namun, proses ambil alih ini juga menunggu Kementerian BUMN dan Pertamina. “Kalau memang itu opsinya dibuka, ya kami ambil,” ujar dia di Jakarta, Rabu (17/10).
Selain menunggu restu Kementerian BUMN dan Pertamina, PGN masih menghitung valuasi empat perusahaan tersebut. Pertimbangan lainnya adalah kontribusi dari empat perusahaan setelah diambilalih PGN.
Kajian ini untuk memastikan proses ambil alih ini nantinya tidak menjadi beban perusahaan. “Ini yang kami masih tunggu dan kaji lagi. Jangan sampai nanti kami beli tapi tidak digunain. Itu malah nanti beban perusahaan,” ujar Rachmat.
Rachmat juga belum bisa memastikan bagaimana skema setelah empat perusahaan itu diambilalih PGN. Jika, memang potensinya besar, empat anak usaha itu akan dilebur menjadi satu seperti waktu proses pembentukan Bank Mandiri.
Saat ini, PGN masih mengevaluasi aset empat perusahaan ini. Ini menurut Rachmat akan masuk dalam proses akuisisi Pertagas tahap dua.
(Baca: Alasan PGN Tak Akuisisi 100% Saham Pertagas)
Sedangkan tahap pertama, PGN akan mengakuisisi 51% saham Pertagas. Nilai valuasinya Rp 16,6 triliun. Pembayaran akuisisi ini paling telat November 2018.