Pertamina Lakukan Lindung Nilai Hadapi Gejolak Rupiah

Anggita Rezki Amelia
11 Mei 2018, 16:23
bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan strategi menghadapi gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Salah satunya dengan sistem lindung nilai (hedging) untuk transaksi yang menggunakan dolar.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan mitigasi itu perlu dilakukan karena perusahaannya dapat terdampak jikarupiah melemah. Apalagi Pertamina butuh dolar untuk impor Bahan Bakar Minyak (BBM). “Ada dampaknya namun kami mitigasi melalui hedging dan optimalisasi kas foreign exchange perusahaan," kata dia kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.

Sebagai gambaran, dari data Kementerian ESDM kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional mencapai 1,6 juta barel per hari (bph), sementara produksi nasional hanya sekitar 800 ribu bph.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan pelemahan rupiah ini akan membuat anggaran untuk impor minyak membengkak. “Anggaran untuk impor minyak mentah dan produk akan sangat besar,” ujar dia.

Namun, Gigih belum mau menyebutkan kebutuhan dolar Pertamina setahun ke depan. Yang jelas, dengan perkembangan kurs saat ini, maka untuk penyediaan dolar terhadap modal perusahaan dan investasi perlu diatur.

Adapun, tahun ini perusahaannya siap menggelontorkan dana hingga US$ 5,6 miliar untuk investasi. Padahal realisasi tahun 2017 hanya mencapai US$ 4 miliar.

Dari anggaran US$ 5,6 miliar itu, sekitar 55% hingga 60% akan dialokasikan untuk kegiatan hulu migas, termasuk akuisisi blok di luar negeri. Salah satu blok yang diincar ada di Aljazair.

(Baca: Sulit Cari Dolar, Pertamina Upayakan Beli Minyak Pakai Rupiah)

 Sementara itu, hingga pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah menyentuh level Rp 13.960 per US$. Angka ini menguat daripada pembukaan yang menyentuh level Rp 14.200 per US$. 

Reporter: Anggita Rezki Amelia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...