Medco Masuki Tahap Akhir Penyelesaian Fasilitas Produksi Blok A
PT Medco Energi Internasional melalui anak usahanya PT Medco E&P Malaka tengah menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi di Blok A, Aceh. Targetnya blok tersebut bisa segera beroperasi akhir bulan ini.
Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan proses pembangunan proyek itu masih sesuai dengan target. “Sesuai rencana akan mulai commisioning akhir bulan ini. Sekarang tahap akhir penyelesaian fasilitas produksi,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (14/3).
Hal ini juga diamini Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh/BPMA Marzuki Daham. Menurutnya, proyek itu bisa berproduksi akhir Maret ini. “Rencana onstream tanggal 30 Maret 2018 ini,” ujar dia.
Konstruksi proyek ini dikerjakan JEC yang merupakan konsorsium dari PT JGC Indonesia dan PT Encona Inti Industri. Nilai kontraknya mencapai US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,17 miliar.
Medco sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero) pada Januari 2015 dengan volume gas sebesar 198 Triliun BTU selama periode 13 tahun. Hariannya 58 miliar British thermal unit (BBTU) per hari. Gas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk dan industri di Propinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Jika mengacu situs resmi MedcoEnergi, PJBG tersebut akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor yang memiliki hak pengelolaan di Blok A US$ 2 miliar. Pembagiannya kepada pemerintah US$ 492 juta, kontraktor US$ 209 juta dan biaya pengembalian investasi/cost recovery US$ 1,3 miliar.
(Baca: Proyek Fasilitas Produksi Blok A Beroperasi Akhir Maret)
Fasilitas produksi Blok A ini memang termasuk tujuh proyek migas yang akan beroperasi tahun ini. Kapasitas produksinya mencapai 3.100 bph untuk minyak dan 55 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas.