Proyek Fasilitas Produksi Blok A Beroperasi Akhir Maret
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan proyek fasilitas produksi Blok A akan beroperasi sesuai target yang telah ditentukan. Jika tidak ada kendala, minyak dan gas pertama dari Blok A akan mengalir bulan depan.
Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan proyek ini masih dalam persiapan produksi. "Akhir maret onstream," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (14/2).
Fasilitas produksi Blok A ini memang termasuk tujuh proyek migas yang akan beroperasi tahun ini. Kapasitas produksinya mencapai 3.100 bph untuk minyak dan 55 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas.
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Medco Energi Internasional melalui anak usahanya PT Medco E&P Malaka. Kemudian, konstruksinya dikerjakan JEC yang merupakan konsorsium dari PT JGC Indonesia dan PT Encona Inti Industri. Nilai kontraknya mencapai US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,17 miliar.
Medco sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero) pada Januari 2015 dengan volume gas sebesar 198 Triliun BTU selama periode 13 tahun. Hariannya 58 miliar British thermal unit (BBTU) per hari. Gas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk dan industri di Propinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Jika mengacu situs resmi MedcoEnergi, PJBG tersebut akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor yang memiliki hak pengelolaan di Blok A US$ 2 miliar. Pembagiannya kepada pemerintah US$ 492 juta, kontraktor US$ 209 juta dan biaya pengembalian investasi/cost recovery US$ 1,3 miliar.
Proyek ini juga memberikan kontribusi terhadap pemberian lapangan kerja di Aceh. Ketika pembangunan fasilitas produksi Blok A itu selesai, proyek ini akan beralih dari tenaga kerja proyek ke pekerja operasi produksi yang terampil. Nantinya kegiatan operasi ini akan diisi 40 putera puteri asal Aceh, yang saat ini sedang mengikuti pelatihan di ladang-ladang migas Medco E&P di Sumatera Selatan dan Sulawesi.
(Baca: Proyek Fasilitas Produksi Blok A Medco Sudah Rampung 55%)
Selain itu, lapangan pekerjaan pun terbuka ketika proyek fasilitas ini rampung. Alasannya Medco membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus untuk menjalankan operasi dan fasilitas produksi.