Pertamina EP Bersiap Bor Sumur Baru di Sumatera Selatan
PT Pertamina EP tengah bersiap untuk mengebor sumur baru di wilayah asset 1 Lapangan Ramba Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Tujuan pengeboran ini untuk mencari sumber minyak dan gas demi menjaga ketahanan energi nasional.
Presiden Direktur Pertamina EP mengatakan pihaknya sudah melakukan penanjakan sumur di kawasan tersebut pada Senin, (1/1). Sumur pengeboran memiliki kedalaman 500 meter yang diberi nama sumur MJ-AA5.
Kegiatan pengeboran diproyeksikan memakan waktu kurang lebih 16 hari dengan target berupa minyak. Sumur tersebut yang pertama kali dibor pada struktur Mangunjaya setelah penutupan sumur-sumur ilegal atau illegal drilling di area tersebut.
“Ini mempertegas bahwa Pertamina EP mempunyai tekad memproduksi migas secara legal dan mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku serta kaidah best practice oil and gas,” ujar Nanang berdasarkan siaran resminya yang diterima Katadata, Selasa (2/1).
(Baca: Pertamina EP Resmi Mengebor Perdana Sumur Minyak di Laut Jawa)
Pengeboran sumur MJ-AA5 dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yakni anak usaha PT Pertamina (Persero) dengan memakai rig PDSI N55. Lokasi sumur MJ-AA5 berdekatan dengan sumur MJ 67 yang sebelumnya diserobot oleh penambang ilegal dan kini sudah ditutup.
Tidak hanya kegiatan tajak sumur, dalam kesempatan tersebut jajaran direksi dan komisaris Pertamina EP juga ikut menyaksikan peluncuran Stasiun Pengumpul (SP) Mini di RB-05 untuk mengoptimalisasi formasi Ramba Klasik. SP mini adalah inovasi para pekerja Pertamina EP Asset 1 Lapangan Ramba untuk mematahkan tekanan balik (back pressure) struktur Lapangan Ramba.
Sementara itu Pertamina juga sudah berhasil mengebor sumur lainnya pada tahun lalu di Lapangan Ramba, yakni pemboran di TL-AA2 Tanjung Laban, Kecamatan Babat Supat, Pertamina EP Asset 1 Lapangan Ramba pada Agustus 2017. Upaya ini dilakukan untuk dapat meningkatkan Produksi Pertamina EP. Nanang mengatakan, keberhasilan pengeboran itu dapat meningkatkan produksi minyak sebesar 200 barel per hari (bph).
Meski harga minyak dunia belum stabil dalam beberapa tahun terakhir, Nanang menilai hal tersebut menjadi tantangan bagi Pertamina EP untuk terus berupaya melakukan terobosan agar target produksi tetap tercapai. Pencapaian target produksi migas ini, kata Nanang, akan berdampak langsung terhadap pendapatan negara.