SKK Migas Ekspor Semua Gas Alokasi Domestik yang Tak Laku
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil mengekspor seluruh kargo gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) jatah dalam negeri. Dengan begitu, hingga akhir tahun tidak ada lagi kargo LNG yang tidak laku terjual.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan LNG yang diekspor itu berjumlah 14,48 kargo. Semuanya itu merupakan kargo yang tidak memiliki kontrak jangka panjang dengan pembeli di dalam negeri.
Kargo LNG tersebut dijual dengan harga yang tidak jelek. "Harga spot-nya bagus. Jadi sekarang sudah habis (kargo LNG)," kata Sukandar di Jakarta, Rabu (1/11).
Ada beberapa penyebab kargo tersebut akhirnya diekspor. Ini karena penyerapan dalam negeri masih rendah akibat minimnya infrastruktur.
Dengan kondisi saat ini, SKK Migas memprediksi LNG jatah dalam negeri untuk tahun depan yang tidak terserap itu bisa melonjak dibandingkan tahun ini. Dari perhitungan awal perkiraan alokasi gas dalam negeri yang tidak terserap bisa mencapai 37,51 kargo.
Namun Sukandar mengaku hal tersebut masih estimasi awal sehingga masih bisa terjadi perubahan pada tahun depan. "Itu masih estimasi saja, cuma kita kudu siap-siap kalau ada ya jual spot," kata dia.
Melihat tren ke belakang, serapan LNG untuk domestik memang terus menurun meski alokasi yang diberikan terus meningkat. Pada 2012 dari alokasi pemerintah sebesar 22 kargo, yang terserap hanya 15.
Kemudian tahun 2014, terserap 33 kargo dari jatah 39. Setahun berikutnya, hanya mampu terjual 39,02 kargo dari alokasi 64.02. Sementara tahun lalu, 52.6 kargo terjual, dari jatah 59,2.
(Baca: SKK Migas Prediksi LNG Jatah Dalam Negeri Hanya Terserap 76%)
Mengacu data SKK Migas yang terbaru, total produksi LNG domestik tahun ini sebesar 279,17 kargo. Dari jumlah tersebut dialokasikan untuk kebutuhan ekspor sebesar 209 kargo dan jatah dalam negeri mencapai 69,76 kargo.