Penjualan BBM Premium Tertekan Pandemi dan Peralihan ke Energi Bersih
Volume penjualan bahan bakar minyak atau BBM jenis Premium terus mengalami penurunan tahun ini. Penurunan ini dipicu rendahnya konsumsi di tengah pandemi Covid-19 dan peralihan konsumen ke bahan bakar ramah lingkungan.
Dalam paparannnya, Pertamina memperkirakan penyaluran bahan bakar itu diperkirakan hanya mencapai 8,7 juta kilo liter (KL). Angkanya lebih rendah dari kuota yang ditetapkan pada awal tahun di 11 juta kiloliter. Sampai akhir bulan lalu, realisasinya baru 6,7 juta kiloliter.
CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan turunnya konsumsi BBM jenis premium tak hanya karena disebabkan oleh pandemi corona saja. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan energi bersih juga menjadi salah satu pemicunya.
Tren penjualan BBM jenis gasoline sudah mulai mengarah ke peningkatan penjualan bahan bakar ramah lingkungan. Pertamina pun akan mendorong penggunaan BBM itu sesuai ketentuan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 tentang penerapan bahan bakar bakar standar Euro 4. "Kami berusaha melakukan upaya (mengikuti Permen KLHK) sejak 2019," kata dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (5/10).
Penjualan Premium, yang memiliki oktan paling rendah dan lebih banyak menghasilkan emisi karbon, cenderung turun. Tahun ini realisasinya di Juni hanya 24,2 ribu kiloliter, lalu Juli menjadi 24,1 kiloliter, dan bulan berikutnya 23,7 ribu kiloliter. Total dari awal tahun hingga September 2020 angka realisasinya di 23,1 ribu kiloliter.
Untuk Pertalite, angka realisasinya di sembilan bulan pertama 2020 mencapai 50,6 ribu kiloliter. Di Juni 2020 realisasinya 44,5 ribu kiloliter, lalu Juli naik menjadi 48,4 ribu kiloliter, dan pada Agustus menjadi 50,8 ribu kiloliter.
Produk Pertamax realisasinya dalam tiga bulan terakhir mengalami peningkatan. Angka penjualannya hingga September 2020 mencapai 10,6 ribu kiloliter. Kemudian penjualan Pertamax Turbo juga cenderung naik. Hingga September penjualan hariannya mencapai 700 ribu kiloliter.
Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Akan Naik
Pertamina terus mendorong BBM rendah emisi karbon. Salah satu program yang sedang perusahaan lakukan adalah menambah outlet Pertamax hingga ke pelosok desa. Harapannya akan semakin banyak konsumen beralih ke bahan bakar ramah lingkungan.
Dalam empat tahun mendatang, Pertamina memproyeksikan konsumsi BBM akan menjadi 106, ribu kiloliter per hari. Rinciannya, Pertalite sebesar 61 ribu kiloliter per hari atau berkontribusi sekitar 57% dari total penjualan.
Konsumsi Pertamax targetnya akan lebih banyak dibandingkan Premium. "Jadi, Pertamax yang sekarang 10 ribu kiloliter per hari jadi 20 ribu hingga 30 ribu kiloliter per hari di 2024 kalau regulasinya tidak berubah," kata dia.
Sebelumnya, Pertamina juga memberikan promo untuk mendorong masyarakat menggunakan energi ramah lingkungan. Salah satunya dengan memberi potongan harga untuk penjualan BBM beroktan 90 alias Pertalite.
Konsumen yang membeli Pertalite cukup membayar Rp 6.450 per liter, turun dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Dua wilayah yang telah menikmati program ini adalah Tangerang Selatan (Banteng) dan Bali.