Produksi Emas Merdeka Copper Kuartal I 33.968 Ounce, Melonjak 104,8%
PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatatkan hasil cemerlang baik dari sisi keuangan dan operasional pada kuartal I 2022. Perusahaan berkode emiten MDKA ini berhasil memproduksi emas 33.968 ounce, melonjak 104,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 16.585 ounce.
Selanjutnya, produksi tembaga juga meningkat 111,6% dari 2.489 ton pada kuartal I 2021 menjadi 5.267 ton. Sementara dari sisi keangan, MDKA berhasil mencatatkan laba sebesar US$ 65,41 juta dari sebelumnya merugi US$ 6,34 juta.
MDKA juga menorehkan pendapatan yang lebih kuat, dicerminkan oleh capaian EBITDA sebesar US$ 105 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 25 juta.
"Perolehan laba dan EBITDA ini didorong oleh eksistensi dan operasional aset MDKA yakni, Tambang Emas Tujuh Bukit dan Tambang Tembaga Wetar," kata Corporate Secretary MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6).
Sepanjang 2022, Tambang Emas Tujuh Bukit ditargetkan memproduksi pada kisaran 100.000-120.000 ounces emas dengan biaya keseluruhan (AISC) sebesar US$ 1.000-1.100 per ounce, setelah dikurangi kredit perak.
Per 31 Maret 2022, sebanyak 49.217 ounces emas dilindung nilai dengan harga rata-rata US$ 1.864 per ounce untuk periode April 2022 sampai dengan Juni 2023. Adapun, Tambang Tembaga Wetar sepanjang tahun 2022 ditargetkan memproduksi 18.000-22.000 ton tembaga dengan AISC sebesar US$ 6.820-7.480 per ton.
Tingkat produksi akan meningkat pada tahun-tahun selanjutnya setelah dimulainya penggunaan Water Treatment Plant. Per 31 Maret 2022, sebanyak 2.000 ton tembaga dilindung nilai dengan harga rata-rata US$ 9.838 per ton untuk periode April sampai dengan Juli 2022.
Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, mengatakan pihaknya aktif mengoptimalkan potensi pendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis. Hingga 31 Maret 2022, MDKA tercatat memiliki saldo kas senilai US$ 122 juta dengan fasilitas utang yang belum ditarik sebesar US$100 juta dari Fasilitas Kredit Bergulir (Revolving Credit Facility) dengan PT Bank UOB Indonesia, The Korean Development Bank, dan PT Bank Mizuho Indonesia.
"MDKA juga berhasil meraup dana segar senilai total US$ 882 juta dari berbagai aksi korporasi seperti right issue, penerbitan obligasi dalam mata uang Rupiah dan fasilitas utang per 16 Mei 2022," kata Albert.
Lebih lanjut, kata Albert, dalam 3 bulan pertama di 2022, pihaknya telah berhasil mengakuisisi 50% kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ), yang menjadikan kepemilikan ekonomis MDKA pada proyek emas Pani meningkat menjadi 70%.
MDKA juga telah merampungkan akuisisi 55,67% kepemilikan saham di PT Hamparan Logistik Nusantara (“HLN”) melalui anak usahanya yakni PT Batutua Tembaga Abadi (BTA), di mana HLN telah mengakuisi proyek tambang nikel dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia dan aset pemurnian nikel yang telah beroperasi.
"Perseroan juga melakukan investasi di nikel, kobalt, dan tembaga yang akan terus berlanjut dan berkembang seiring dengan kemitraan strategis yang terjalin dengan Hong Kong Brunp Catl Co. Ltd sebagai pemasok terbesar dunia untuk baterai kendaraan listrik," tukas Albert.